Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Plh Dirut BTN: Tak Ada Gejolak Pasca Pengunduran Diri Suprajarto

Plh Direktur Utama BTN Oni Febriarto Raharjo mengatakan kondisi manajemen dan soliditas SDM normal pasca pengunduran diri Suprajarto.

3 September 2019 | 20.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suprajarto saat mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Direktur Utama BTN terpilih dalam RUPSLB 2019 PT BNI (Persero) Tbk. hari ini, Kamis 29 Agustus 2019. Adapun sebelumnya dia merupakan Direktur Utama PT BRI (Persero) Tbk. Tempo/Dias Prasongko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Harian (Plh) Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN) Oni Febriarto Raharjo mengatakan kondisi manajemen dan soliditas sumber daya manusia di tubuh perseroan berjalan normal, meskipun sempat terjadi kekosongan sementara posisi direktur utama pasca-pengunduran diri Suprajarto pada Kamis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Oni di Jakarta, Selasa, 3 September 2019, mengatakan, tidak lama setelah pengunduran diri Suprajarto, perseroan langsung menggelar rapat direksi pada Jumat lalu untuk menentukan direktur yang menjalankan tugas sebagai direktur utama agar bisnis dan operasional perseroan terus berjalan.

"Kita tidak mau berpolemik, tapi delapan direksi ini sudah berpegangan kepada anggaran dasar yang sudah mengatur. Dengan kondisi yang ada, organisasi ini tetap berjalan dan saya jadi Pelaksana Harian Dirut," ujar Oni.

Oni mengklaim tidak mungkin BTN sebagai bank beraset terbesar kelima di Indonesia, dengan spesialis pasar kredit properti, tidak menjalankan kegiatan bisnis dan operasional sebagaimana mestinya.

"Kita harus menjaga iklim yang kondusif. Kita tidak terpengaruh apapun, kita organisasi besar, dan kita tetap berjalan. Bank ini nanti akan lebih berkembang," ujar dia.

Oni mengatakan posisi direktur utama definitif akan ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Agenda RUPSLB itu belum ditentukan oleh pemegang saham.

Hingga semester I 2019, kinerja BTN ditandai dengan pertumbuhan aset 16,5 persen menjadi Rp312,5 triliun. Kemudian, intermediasi emiten bersandi BBTN itu mencatatkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 18,7 persen menjadi Rp251,0 triliun, yang disokong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga menjadi Rp219,8 Triliun atau naik 15,89 persen.

Pada RUPSLB Kamis lalu, BTN mengalami pergantian pucuk pimpinan. Pemegang saham mengganti Maryono dengan mantan direktur utama PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) Suprajarto.

Namun, tidak lama berselang setelah RUPSLB tersebut digelar, Suprajarto mengadakan konfrensi pers. Suprajarto dengan tegas menolak hasil RUPSLB tersebut dan memilih mengundurkan diri dari BUMN.

Dia mengaku baru mengetahui keputusan RUPSLB yang mengangkat dirinya menjadi Dirut BTN setelah membaca berita di media massa. "Saya tidak pernah diajak bicara mengenai penetapan ini sebelumnya, apalagi diajak musyawarah," katanya.

Mantan wakil direktur utama PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BNI) ini mengaku tidak dapat menerima keputusan RUPLSB tersebut. "Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari hasil keputusan RUPSLB BTN." katanya.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus