Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Politikus PSI Minta Masalah Bank DKI Segera Diselesaikan

Ia mendorong agar Bank DKI membentuk tim cepat tanggap yang segera dikerahkan apabila kejadian serupa terulang lagi di kemudian hari.

12 April 2025 | 05.00 WIB

Politikus PSI Minta Masalah Bank DKI Segera Diselesaikan
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jakarta Francine Widjojo meminta gangguan terhadap sistem Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta atau Bank DKI segera diselesaikan. Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menyampaikan permintaannya saat rapat bersama Badan Usaha Milik Daerah, termasuk Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo pada Kamis, 10 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Gangguan layanan Bank DKI dari 29 Maret sampai 10 April 2025, sudah hampir dua minggu. Tolong segera diselesaikan agar layanan Bank DKI kembali berfungsi normal,” kata dia seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 April 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia juga menyinggung perlunya dilakukan audit terhadap Bank DKI oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan untuk memulihkan kepercayaan nasabah. Selain itu, hasil auditnya juga harus dilaporkan kepada Komisi B DPRD DKI Jakarta.

“Informasinya ada audit forensik yang sudah dilakukan. Jika sudah ada hasil audit forensiknya agar diberikan ke Komisi B. Juga hasil audit IT kalau ada. Serta progres laporan ke Bareskrim yang sudah dilakukan oleh Bank DKI,” kata dia. 

Layanan transfer ke bank lain dari aplikasi mobile banking Bank DKI saat ini masih belum bisa digunakan. Ia mendesak agar pihak Bank DKI berkoordinasi intensif dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mencari solusi sebagai jalan keluar sehingga tidak merugikan nasabah serta tidak menganggu kelancaran bisnis maupun layanan operasional Bank DKI.

Ia juga meminta Bank DKI belajar dari insiden yang terjadi selama momen lebaran kemarin, khususnya mengenai keamanan Information Technology (IT). Kemudian, ia juga mendorong agar Bank DKI membentuk tim cepat tanggap yang segera dikerahkan apabila kejadian serupa terulang lagi di kemudian hari.

“Belajar dari insiden ini, yang perlu menjadi prioritas adalah perbaikan keamanan, khususnya di IT-nya dan mitigasi risiko. Serta adanya tim cepat tanggap yang siaga kalau ada insiden seperti ini, sesuai amanat Peraturan Bank Indonesia Nomor 2 Tahun 2024,” kata dia. 

Berkaitan penanganan masalah yang terjadi pada momen lebaran kemarin, ia juga mendorong Bank DKI untuk memperbaiki komunikasi publiknya kepada para nasabahnya. Dia menyebut selama masalah ini terjadi dua pekan, komunikasi publik Bank DKI dianggap tidak maksimal. 

“Perlu diperbaiki juga komunikasi publiknya. Karena dalam dua minggu insiden, komunikasi atau penjelasan kepada masyarakatnya minim. Bahkan, beberapa kali harus kami ingatkan agar dijelaskan ke masyarakat,” kata dia. 

Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo memastikan layanan perbankan yang sempat bermasalah saat ini sudah berjalan normal. menyebut sebagai layanan telah berjalan normal. Manajemen, kata dia, saat ini masih berupaya mempercepat pemulihan layanan secara bertahap dengan pengamanan dan pengujian sistem yang ketat. 

“Sebagian besar layanan Bank DKI saat ini telah berjalan normal, termasuk layanan off us atau transfer antar bank melalui ATM atau cabang," kata dia saat dihubungi pada Jumat, 11 April 2025.

Sementara itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo memutuskan untuk memberhentikan Direktur IT Bank DKI Amirul Wicaksono. Posisi tersebut kini diisi oleh Direktur Umum Agus Haryoto Widodo terhitung sejak Selasa, 8 April 2025.

Pramono mengungkap alasan pencopotan Amirul karena masalah layanan yang dialami oleh nasabah. Sebelumnya, banyak nasabah mengeluhkan tidak bisa melakukan transaksi online sejak malam takbiran menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah, pada 30 Maret 2025.

Pramono menyebut permasalahan pada layanan Bank DKI sudah terjadi tiga kali dan kejadiannya hampir serupa. "Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan kejadiannya hampir serupa. Dimana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik," kata Pramono saat dijumpai di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 10 April 2025 dikutip dari Antara.

Pramono juga mengungkapkan ada kebocoran dana, tetapi tidak disebutkan besaran nominalnya. "Terus terang ada kebocoran (dana). Jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI," katanya.

Antara, Rizky Dewi, dan Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus