Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2025, Jumat, 21 Maret 2025. Posko ini berada di Kantor Kementerian Perhubungan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 8, Jakarta.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan posko akan dibuka hingga 11 April 2025. "Ini merupakan momen penting dalam upaya memastikan perjalanan mudik yang aman, nyaman, lancar, dan selamat bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Dudy. Ia mengatakan posko akan digunakan untuk berkoordinasi dengan para stakeholder penyelenggara angkutan Lebaran.
Dudy juga mengatakan Posko Angkutan Lebaran Kemenhub dibuka mulai hari ini seiring kebijakan pemerintah melaksanakan work from anywhere mulai Senin, 24 Maret 2025. Menurut dia, pembukaan posko menjadi langkah antisipasi pergerakan masyarakat yang mudik lebih awal. "Kami prediksi Jumat nanti malam kemungkinan ada peningkatan masyarakat yang akan mudik," kata dia.
Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportassi Kemenhub, pergerakan masyarakat yang akan melakukan perjalanan selama Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146,48 juta jiwa. Angka ini mencakup 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Adapun puncak arus mudik ini diperkiraka terjadi pada 28 Maret 2025 atau pada h-3 Lebaran dengan potensi pergerakan 12,1 juta orang. Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan pergerakan 31,49 juta orrang.
Melalui keterangan tertulis pada 14 Maret 2025, Dudy menyebut, Jawa Barat menjadi daerah asal perjalanan terbanyak dengan jumlah 30,9 juta orang atau mencakup 21,1 persen. Kemudian, ada Jawa Timur dengan potensi 26,4 juta orang atau 18 persen; Jawa Tengah sebanyak 23,3 juta orang atau 15,9 persen; Banten sebanyak 7,9 juta orang atau 5,4 persen; serta Jakarta sebanyak 6,7 juta orang atau 4,6 persen.
Sementara itu, Jawa Tengah menjadi daerah tujuan perjalanan terbanyak, yakni mencapai 36,6 juta orang atau 25 persen. Setelah itu, ada Jawa Timur dengan 27,4 juta orang atau 18,7 persen; Jawa Barat sebanyak 22,1 juta orang atau 15,1 persen; Yogyakarta sebanyak 9,4 juta orang atau 6,4 persen; dan Sumatera Utara sebanyak 6,2 juta orang atau 4,2 persen.
"Mobil pribadi menjadi pilihan moda transportasi terbanyak, yakni 33,66 juta atau 23 persen," kata Dudy. Kemudian, ada bus sebanyak 24,76 juta; kereta api antarkota 23,58 juta; pesawat 19,77 juta; dan sepeda motor 12,74 juta.
Pilihan Editor: Usai Minyakita Disunat, Kini Beredar Temuan Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini