Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Minat Masyarakat terhadap Sepeda Motor Listrik Mulai Naik. Apa Penyebabnya?

Kalangan industri mengklaim minat masyarakat terhadap sepeda motor listrik tinggi. Namun butuh stimulus pemerintah.

1 Desember 2024 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Kuota subsidi sepeda motor listrik 2024 terserap habis.

  • Permintaan sepeda motor listrik berpotensi terus tumbuh.

  • Pemerintah masih mengkaji insentif lanjutan untuk sepeda motor listrik tahun depan.

KUOTA subsidi sepeda motor listrik berbasis baterai pada tahun ini ludes. Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (SISAPIRa) menunjukkan dana tersebut sudah dimanfaatkan untuk pembelian 63.157 unit kendaraan. Realisasinya yang lebih tinggi dari 2023, yaitu 11.532 unit, menjadi sinyal pertumbuhan angka permintaan kendaraan tersebut.

Pemerintah memberikan subsidi sepeda motor listrik mulai Maret 2023. Bentuknya berupa potongan harga pembelian kendaraan baru senilai Rp 7 juta per unit. Syaratnya, kendaraan tersebut harus memiliki tingkat kandungan dalam negeri di atas 40 persen.

Hingga Desember 2023, pemerintah mengalokasikan kuota sebanyak 200 ribu unit. Selain itu, pemerintah memberi bantuan pembiayaan konversi sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi sepeda motor listrik sebesar Rp 7 juta dengan kuota 50 ribu unit. Setiap orang bisa mengajukan bantuan untuk satu unit sepeda motor hanya dengan menunjukkan kartu tanda kependudukan. 

Program ini dirancang untuk berlangsung selama dua tahun. Pada 2024, pemerintah menargetkan penyaluran bantuan untuk 600 ribu unit. Namun, melihat realisasi pada 2023 yang terpaut jauh atau 11.532 unit dari kuota 200 ribu unit, pemerintah memangkas kuotanya.

Pada Januari lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan alasan serapan subsidi sepeda motor listrik pada 2023 rendah, antara lain soal baterai. Menurut dia, baterai yang butuh waktu lama atau 3-4 jam untuk diisi ulang menjadi pertimbangan masyarakat membeli sepeda motor listrik. Selain itu, insentif sepeda motor listrik pada tahun lalu baru dimulai pada 20 Maret. Akibatnya, penyalurannya tidak optimal. 

Namun kondisinya berbeda dengan tahun ini. Subsidi sepeda motor listrik sudah habis terserap sejak September 2024. Menurut data SISAPIRa, sebanyak 63.156 unit sepeda motor listrik sudah diterima masyarakat tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia Budi Setiyadi mengatakan stimulus dari pemerintah berpengaruh signifikan terhadap penjualan sepeda motor listrik. Dia mengklaim minat masyarakat terhadap kendaraan ini sebenarnya tinggi. Namun rata-rata harganya lebih tinggi daripada sepeda motor bensin. Di Indonesia, pasar sensitif dengan harga. "Tahun ini sebenarnya kalau kuota 75 ribu unit masih bisa terserap," katanya kepada Tempo, Jumat, 29 November 2024.

Budi berharap pemerintah melanjutkan bantuan ini untuk menjaga momentum kenaikan angka permintaan sepeda motor listrik. "Peminatnya masih akan tumbuh tinggi tahun depan, tapi untuk realisasi sampai ke penjualan masih harus butuh stimulus dari pemerintah," ujarnya. Para pelaku usaha juga mengusulkan agar insentif bisa berlangsung jangka panjang untuk mendukung rencana investasi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Asosiasi juga menanti realisasi janji pemerintah menggunakan kendaraan listrik di lingkungan kementerian dan lembaga yang saat ini belum optimal. Pada 2022, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 

Pemerintah menargetkan produksi sepeda motor listrik hingga 13 juta unit pada 2030. Jika populasinya sudah sebanyak itu, Budi mengatakan, penjualan sudah tidak butuh banyak stimulus lagi. 



Hingga kuartal III 2024, Kementerian Perindustrian mencatat populasi sepeda motor listrik mencapai 172 ribu unit. Volumenya tumbuh 48 persen dari 2023 yang hanya 116 ribu unit. Menurut Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, tren ini menunjukkan potensi peningkatan permintaan ke depan. "Mungkin orang sudah mulai menyadari bahwa kendaraan roda dua listrik sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup," tuturnya. Kapasitas produksi dalam negeri juga bertumbuh dengan hadirnya 55 perusahaan dengan kapasitas 1,51 juta unit per tahun. 

Soal permintaan melanjutkan subsidi sepeda motor listrik pada tahun depan untuk mendorong penjualan, Staf Khusus Menteri Perindustrian Febri Hendri menyatakan pemerintah masih mengevaluasi insentif yang telah bergulir. "Saat ini pemerintah tengah mengkaji pelaksanaan pemberian insentif bantuan pembelian yang telah dilakukan untuk menentukan pertimbangan keberlanjutan program ke depannya," ucapnya. 

Selain bantuan pembelian kendaraan, pemerintah saat ini memberikan beberapa insentif untuk mendukung penetrasi sepeda motor listrik. Bentuknya tidak langsung ke pembeli, seperti pemberian tax holiday, tax allowance, insentif riset dan pengembangan serta vokasi, insentif penanaman modal, hingga pengurangan bea balik nama kendaraan bermotor dan pajak pokok kendaraan bermotor. "Selain insentif tersebut, pemerintah mengkaji skema insentif lain yang dapat diberikan untuk kendaraan bermotor roda dua," ujar Febri. 

Pengamat otomotif Bebin Djuana menilai populasi sepeda motor listrik saat ini masih kecil jika dibanding pasar sepeda motor dalam negeri. Sepanjang 2023, penjualan kendaraan bermotor roda dua Indonesia menyentuh 6,2 juta unit. Untuk bisa menambah pangsa pasar, produsen sepeda motor listrik perlu berinovasi. 

Selain soal harga, dia menyoroti pentingnya produsen sepeda motor listrik menyediakan baterai yang kuat untuk jarak tempuh di atas 100 kilometer. Kemampuan ini bisa jadi menarik minat pengguna, dari ojek online hingga jasa pengiriman logistik. "Karena itu, masih dibutuhkan dukungan dari pemerintah berupa pembebasan atau pengurangan pajak," tuturnya. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus