Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Koalisi Fortifikasi Indonesia (KFI) Nina Sardjunani meminta agar pemerintahan Prabowo-Gibran dapat juga mengimplementasikan pemberian makanan tambahan (PMT) dalam menjalankan salah satu program hasil terbaik cepatnya, yaitu memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menyampaikan implementasi program makanan tambahan akan berdampingan dengan pemberian edukasi gizi dan kesehatan. Fortifikasi atau praktik penambahan zat gizi mikro, vitamin dan mineral ke dalam makanan yang dilakukan, dapat meningkatkan kualitas gizi dan memberikan manfaat kesehatan kepada masyarakat. Fortifikasi juga dapat membantu mengatasi defisiensi zat gizi mikro, terutama vitamin A dan zat besi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tiga manfaat yang didapatkan jika pemerintah mengimplementasi PMT ialah memberikan potensi peningkatan efektifitas dari program, cost pembiayaan menjadi lebih efektif, dan jangkauan penerima manfaat dari fortifikasi pangan juga akan lebih luas,"Tegas Nina dalam seminar diskusi ekonomi INDEF pada Senin, 29 Juli 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Sudirman.
Melansir laman Kemenkes RI, pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada balita dan ibu hamil. Kegiatan PMT tersebut perlu disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan perilaku misalnya dengan dukungan pemberian ASI, edukasi dan konseling pemberian makan, kebersihan serta sanitasi untuk keluarga. Kegiatan PMT berbahan pangan lokal diharapkan dapat mendorong kemandirian pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan.
Selain itu, Nina juga sangat mendukung program makan gratis yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo ini. Ia mengatakan program ini akan mempengaruhi bagaimana pembangunan ekonomi kedepannya. "Jika kita ingin menjadikan masyarakat indonesia cerdas, produktif, tidak mudah sakit, dan berumur panjang, maka makanan yang dikonsumsi masyarakat harus bernilai gizi tinggi," tambahnya.
Program makan siang gratis merupakan salah satu fokus program unggulan yang dicanangkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Program tersebut rencananya akan diberikan di sekolah kepada murid SD, SMP, SMA, dan SMK, hingga santri.
Sebelumnya, Prabowo Subianto mengklaim program makan siang gratis berpotensi untuk menyelesaikan masalah fundamental Indonesia, khususnya masalah stunting pada anak. Selain stunting, melalui program ini pemerintah juga bertujuan ingin mengentaskan kemiskinan ekstrem, meningkatkan prestasi akademis anak, serta meningkatkan gizi dan nutrisi pada anak. Pemerintah juga menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat melalui program ini dengan cakupan 100 persen penerima pada tahun 2029.