Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) mengungkapkan, outstanding paylater atau fitur bayar kemudian telah mencapai sekitar Rp250 miliar per Juni 2024. Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers daring paparan kinerja BCA semester I 2024 pada Rabu, 24 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kalau saya gak salah sampai Juni sudah Rp250 miliar saldo dari paylater," kata Jahja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia menjelaskan, BCA bukanlah pemain yang memulai bisnis paylater. BCA mulanya geliat melihat bisnis ini di e-commerce atau lokapasar, perusahaan fintech memperkenalkan fitur paylater. "Sebenarnya, kami coba melihat dulu kenapa ada produk paylater. Kan sebenarnya ada credit card, ada juga e-wallet, kemudian ada juga mungkin langsung debit rekening."
Pada dasarnya, kata Jahja, fitur paylater ini ada karena tidak semua orang bisa belanja dengan uang yang ada di rekening mereka. Penggunaan paylater umumnya ditawarkan untuk pembelian-pembelian secara daring.
"Mereka yang belum mempunyai atau memenuhi persyaratan untuk mendapatkan kartu kredit, kami kasih kesempatan untuk membeli barang dengan membayar kemudian. Sebab itu disebut paylater, sebenarnya kredit ya," tuturnya.
Namun, tujuan utama paylater agar nasabah membeli barang, bukan memberikan kredit berupa uang tunai. "Ini adalah salah satu sarana untuk memberi kesempatan pada saat masyarakat yang memang membutuhkan belanja barang, tetapi mungkin kemampuan tunainya belum ada."
Sebelumnya, Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility perseroan, Hera F. Haryn menyebut pengguna paylater BCA tumbuh 108 persen per Mei 2024. “Kuartal I kemarin 80 persen, sekarang sudah 108 persen. Jadi, (nasabah) sangat antusias dan kami excited juga," ujarnya di Menara BCA, Jakarta Pusat pada Senin, 15 Juli 2024.
Dalam paparan kinerja kuartal I 2024, Direktur BCA Santoso menyebut jumlah pengguna paylater hingga akhir Maret 2024 sekitar 89 ribu. Jumlahnya tumbuh 70 persen dibandingkan Desember 2023 yang tercatat 52.500 pengguna. Outstanding paylater BCA per Maret 2024 juga meningkat menjadi Rp185 miliar dari Rp115 miliar pada Desember 2023.