Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Principal Asset Management (Principal) bersama dengan DoctorSHARE menawarkan model investasi sambil berdonasi untuk mendukung pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
“Indonesia yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau memerlukan upaya ekstra dalam pemerataan sarana dan prasarana, serta pelayanan kesehatan. DoctorSHARE selama satu dekade ini fokus memberikan pelayanan di bidang kesehatan secara gratis bagi masyarakat terpencil di Indonesia,” tutur Agung Budiono, CEO Principal melalui keterangan tertulis, Jumat, 22 November 2019.
Adapun, DoctorSHARE adalah salah satu mitra Principal yang merupakan penerima donasi reksadana produk Principal Philanthropy Social Impact Bond Fund.
Menurut Agung, saat ini nasabah dan investor umum dapat memberikan sumbangsih sosialnya dengan berinvestasi di Principal Philanthropy Social Bond Fund. Nasabah juga dapat memilih satu dari tujuh yayasan yang saat ini telah bekerja sama, yang akan menerima imbal hasil dari pengumpul dana tersebut.
“Kebaikan adalah sebuah investasi yang tidak akan berkurang nilainya, bahkan ketika tidak ada yang mengetahui," ujarnya.
Pendiri DoctorSHARE Lie Dharmawan menambahkan, bahwa kegiatan dan dukungan dari PT Principal Asset Management dengan menyediakan sarana alternatif berdonasi sambil berinvestasi adalah ide inovatif dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals di Indonesia. “Ini adalah contoh kolabarasi yang sangat baik antara dunia korporasi dan kegiatan nirlaba,” tuturnya.
RSA Nusa Waluya II menjadi program layanan kesehatan terbaru dari DoctorSHARE, yang merupakan rumah sakit yang berdiri di atas sebuah tongkang dengan memberi pelayanan setara rumah sakit tipe C di daratan dan memiliki jangka waktu pelayanan yang lebih lama di wilayah kepulauan.
“Pelayanan jemput bola dimana tim medis datang langsung ke lokasi masyarakat untuk menjawab kebutuhan masyarakat prasejahtera di pulau pulau terpencil di Indonesia yang sulit mendapatkan layanan kesehatan karena kendala geografis dan keuangan," ucap Lie memaparkan tujuan program investasi sambil berdonasi itu.
EKO WAHYUDI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini