Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Produksi Gas Kritis

11 Januari 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penurunan produksi ladang gas Arun yang dikelola oleh ExxonMobil mengakibatkan pemerintah terpaksa mengimpor dua kargo gas alam cair untuk memenuhi kontrak ekspor ke Jepang dan Korea Selatan. Ladang gas yang semakin menua adalah penyebab menurunnya produksi. Bahkan, sejak Agustus tahun lalu, pasokan gas ke pabrik pupuk pun sudah tersendat-sendat. Akibatnya, selama November dan Desember tahun lalu, PT Pupuk Iskandar Muda dan PT ASEAN Aceh Fertilizer menderita kerugian kira-kira Rp 42 miliar. Wakil Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas, Kardaya Warnika, menjelaskan bahwa impor merupakan solusi jangka pendek karena usul penundaan pengiriman gas ditolak oleh pembeli. Dengan impor tersebut, produksi gas dari Arun bisa dipasok ke pabrik-pabrik pupuk agar bisa beroperasi kembali. Kini pemerintah pun sibuk melobi kiri-kanan memantau negara produsen yang memiliki kapasitas gas alam berlebih. Mereka yang diincar adalah Qatar, Malaysia, dan Nigeria.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus