Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Profil Aguan dan Eka Tjipta Widjaja, Pemilik PIK dan BSD yang Masuk PSN Jokowi

BSD dan PIK masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) Jokowi. Ini profil Aguan dan Eka Tjipta Widjaja yang punya dua kawasan tersebut dan investor di IKN.

30 Maret 2024 | 12.20 WIB

Chairman Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, dikawal petugas seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, 19 April 2016. Aguan diperiksa sebagai saksi terkait kasus pembahasan Raperda tentang rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil provinsi DKI Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Perbesar
Chairman Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, dikawal petugas seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, 19 April 2016. Aguan diperiksa sebagai saksi terkait kasus pembahasan Raperda tentang rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil provinsi DKI Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Pengembangan Terpadu di Bumi Serpong Damai (BSD) dan pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) Tropical Concept menjadi dua dari 14 pembangunan yang masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional atau PSN. Nantinya, pembangunan tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) alias skema biaya dari swasta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Tadi dilaporkan ke Pak Presiden (Joko Widodo atau Jokowi) ada 14 PSN baru yang pembiayaannya berasal dari swasta, menciptakan lapangan kerja, dan tidak membutuhkan APBN,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lantas siapakah pemilik BSD dan PIK yang akan menjadi PSN ini?

Sebelumnya, dengan adanya kebijakan baru dari Jokowi tersebut, sejumlah konglomerat dipastikan bisnisnya akan menjadi PSN. Termasuk BSD dan PIK, keempat belas PSN itu yakni Kawasan Industri Wiraraja di Pulau Galang, Batam; North Hub Development Project Lepas Pantai Kalimantan Timur; dan Kawasan Industri Neo Energy Parimo Industrial Estate di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Kemudian pembangunan Giga Industrial Park dan Kawasan Industri Kolaka Resource serta Kawasan Industri Stargate, ketiganya di Sulawesi Tenggara; Kawasan Pesisir Surabaya Waterfront di Kenjeran. Ada juga pengembangan Kawasan Industri Toapaya Bintan; Neo Energy Morowali; Jalan Tol di Section Harbour Road II Jakarta Utara; Jalan Tol Dalam Kota Bandung, dan Kawasan Industri Patimban di Subang.

Forbes menempatkan keluarga Wijaya di urutan kedua dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai USD 11,9 miliar atau setara dengan Rp 170,6 triliun. Keluarga ini mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada 2019. Eka dikenal sebagai pendiri grup Sinar Mas yang bergerak di bidang kertas, real estate, jasa keuangan, agribisnis, dan telekomunikasi. Setelah ia meninggal, empat putra tertuanya mewarisi kerajaan bisnis yang ia bangun, sementara anak-anaknya yang lain membangun bisnis sendiri. dok. TEMPO

Profil pemilik BSD

Bumi Serpong Damai atau biasa disebut BSD City merupakan wilayah tersohor bertajuk kota mandiri di wilayah selatan Jakarta. Saat ini BSD City dimiliki dan dikelola oleh Sinar Mas Land, salah satu anak usaha Sinar Mas Group. Adapun Sinar Mas Grup merupakan perusahaan gurita yang dibangun oleh konglomerat Indonesia, mendiang Eka Tjipta Widjaja.

Sepeninggalan Eka, Sinar Mas Grup kini dikelola oleh anak-anaknya. Adapun PSN di BSD rencananya akan digarap oleh Muktar Widjaja, salah satu anak Eka Tjipta Widjaja. Saat ini dia juga menjabat sebagai Executive Director & Chief Executive Officer dalam susunan direksi Sinar Mas Land. PSN ini direncanakan akan fokus untuk membuat BSD City menjadi kawasan medicine dan pendidikan.

Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group, tutup umur di usia 97 tahun pada Sabtu malam, 26 Januari 2019 pukul 19.43 WIB. Kerja kerasnya yang dimulai dari berdagang kelontong keliling pada 1938 membawanya menjadi orang terkaya kedua di Indonesia 80 tahun kemudian. Oie Ek Tjhong, nama asli Eka Tjipta Widjaja, tercatat oleh riset Globe Asia 2018 memiliki kekayaan sebesar Rp 198,8 triliun.

Dilansir dari laman asuransisimasnet.com, Eka mulai berbisnis sebagai pedagang kelontong menjajakan biskuit dan permen berkendara sepeda ke penjuru kota Makassar, Sulawesi Selatan pada 1938. Usaha yang dijalankannya ini lalu terus berkembang dengan pesat. Seiring berjalannya waktu, ia kemudian mengembangkan usaha di bidang lainnya.

Termasuk di antaranya, Eka Tjipta Widjaja juga berbisnis kopra. Bahkan ia mendapat sebutan sebagai Bapak Kopra karena usaha kopranya di Indonesia yang sangat maju pada 1961. Lalu pada 1962, untuk pertama kalinya perusahaan yang didirikannya, CV Sinar Mas bisa terdaftar secara resmi di Surabaya. Karena usaha terus berkembang, CV Sinar Mas mengembangkan sayapnya membuka kantor pertamanya di Jakarta.

Empat tahun berlalu yakni pada 1968, Eka Tjipta Widjaja lalu membangun pabrik minyak goreng Bitung Menado Oil Ltd. Pembangunan pabrik minyak tersebut kemudian diikuti pembangunan pabrik PT Kunci Mas di Surabaya. Berikutnya, pada 1972, Eka Trjipta Widjaja memindahkan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia yang berada di Jakarta ke Sidoarjo, Jawa Timur.

Tak berhenti di situ, pada 1980, Eka Tjipta Widjaja memodifikasi seluruh mesin minyak goreng sehingga mampu memproses minyak goreng dari bahan baku sawit. Sejak saat itu, usaha sawit Eka Tjpta Widjaja makin berkembang pesat. Lahannya pun tersebar di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Pada 1982, Eka Tjipta Widjaja kemudian mengakuisisi kebun seluas 10 ribu hektare, di Sumatera Utara.

Tak berhenti di situ, Eka Tjipta Widjaja kemudian melirik bisnis di bidang keuangan. Pada 1982, ia mendirikan perusahaan pembiayaan PT Internas Artha Leasing Company. Perusahaan ini berdiri untuk memberikan layanan jasa pembiayaan, yang kemudian berkembang menjadi PT Sinar Mas Multiartha dan menjadi Induk usaha jasa keuangan Sinar Mas pada 1996.

Ekspansi usaha di sektor bisnis keuangan pun dilanjutkan. Eka Tjipta Widjaja mendirikan perusahaan asuransi kerugian yang bernama PT Asuransi Sinar Mas pada 1984. Pada tahun yang sama, Eka Tjipta Widjaja menghadirkan satu pilar usahanya lagi yaitu asuransi Jiwa Sinar Mas yang dikenal dengan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (“SMILE”) yang merupakan usaha kolaborasi dengan PT. Sumimoto Insurance Group, Jepang.

Eka Tjipta Widjaja juga masuk ke sejumlah sektor bisnis lain dan tak hanya yang berlokasi di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Kepemilikan bisnisnya di antaranya juga ada di di sektor properti seperti Sinarmas Land dan Bund Center Investment.

Sinar Mas menjadi salah sattu dari 10 investor dalam negeri yang menggelontorkan investasi sebesar Rp 20 triliun untuk membangun beragam fasilitas publik di IKN. Sebanyak 10 investor itu adalah Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinar Mas, Pulauintan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart Group.

Selanjutnya: Aguan PIK Investor di IKN

Bos Agung Sedayu Group (ASG), Sugianto Kusuma alias Aguan dan bos Salim Group, Anthony Salim diprediksi akan menjadi konglomerat Indonesia yang terlibat dalam pengembangan PSN. Aguan dan Anthony akan mengambil alih PSN pengembangan Kawasan Pantai Indah Kapuk 2 atau PIK 2 dengan konsep Tropical Coastland.

Melansir dari Antaranews, PIK 2 merupakan lanjutan usaha patungan Agung Sedayu Group dan Salim Group. Sebelumnya, kedua perusahaan ini telah sukses mengembangkan Kawasan PIK 1 dan Pulau Reklamasi. Pengembangan tersebut meliputi Golf Island and Ebony dengan total luas pengembangan sekitar 1.600 hektar.

Menurut Sekretaris Perusahaan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), Christy Grassela, ada enam proyek pengembangan PIK 2 yang telah dikaji oleh pihaknya. Mulai dari Eco-Park, wisata safari, lapangan golf, wisata mangrove, sirkuit internasional, dan ekowisata. Pembangunan proyek pariwisata dan ekonomi kreatif di PIK 2 ini direncanakan dilakukan secara bertahap.

Adapun opening tahap I berupa danau dan tempat ibadah sebagai destinasi Wisata Taman Bhineka paling lambat pada kuartal III 2024. Untuk pengerjaannya, proyek Green Area dan Eco-City PIK 2 diperkirakan dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda.

Sugianto Kusuma alias Aguan

Sugianto Kusuma atau lebih dikenal dengan sebutan Aguan lahir di Palembang, 9 Januari 1951. Aguan merintis Agung Sedayu Group pada 1970an. Ini adalah salah satu perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia. Segmen bisnisnya antara lain pengembangan kota, gedung bertingkat tinggi, hotel dan resor, mal, serta proyek komersial lainnya.

Aguan akan mengambil alih PSN pengembangan Kawasan Pantai Indah Kapuk 2 atau PIK 2 dengan konsep Tropical Coastland.

Melansir dari Antaranews, PIK 2 merupakan lanjutan usaha patungan Agung Sedayu Group dan Salim Group. Sebelumnya, kedua perusahaan ini telah sukses mengembangkan Kawasan PIK 1 dan Pulau Reklamasi. Pengembangan tersebut meliputi Golf Island and Ebony dengan total luas pengembangan sekitar 1.600 hektar.

Adapun Agung Sedayu Group adalah perusahaan yang dirintis Aguan sejak 1970. Saat itu, Agung Sedayu Group mendirikan perusahaan kontraktor rumah pertokoan. Setelah berkembang pesat, Agung Sedayu Group lalu mendirikan pusat perbelanjaan elektronik terintegrasi pertama di Indonesia, yaitu Harco Mangga 2 pada 1991.

Setelah keberhasilan membangun Harco Mangga 2, Aguan terus memperluas bisnisnya. Dia kemudian menggarap proyek-proyek perumahan, perkantoran, apartemen, serta kawasan niaga dan industri. Jaringan Agung Sedayu Group antara lain Green Lake City, Grand Galaxy City, Puri Mansion, Kelapa Gading Square, Ancol Mansion, dan banyak lainnya.

Konsorsium Aguan membangun proyek pertama hotel di IKN. Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meletakkan batu pertama alias groundbreaking untuk hotel tersebut pada Kamis, 21 September 2023. Konsorsium Aguan diketahui berinvestasi Rp 20 triliun.

“Ini (investasi Pak Aguan dan kawan-kawan) memberikan confidence, memberikan rasa percaya diri pada Nusantara bahwa ini sangat diminati oleh investor,” kata Jokowi dalam keterangannya di IKN pada Kamis, 21 September 2023. 

Teranyar, konsorsium Aguan yang menamai dirinya Konsorsium Nusantara tersebut akan memproyeksikan kebun raya atau botanical garden di IKN. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan agenda tersebut baru dibicarakan bersama investor, termasuk Konsorsium Nusantara.  

Salah satu hal yang didiskusikan, kata Agung, adalah terkait rencana peraturan pemberian donasi atau sumbangan dan skema penghasilan bruto dari donasi itu. Pasalnya, Kebun Raya IKN bukanlah proyek investasi komersial. 

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | RADEN PUTRI | RR ARIYANI YAKTI WIDYASTUTI  I  ANANDA RIDHO SULISTYA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus