Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) atau Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani mengumumkan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI sebagai perusahaan induk (holding) operasional Danantara. Dia mengatakan, BKI dipilih karena dianggap sebagai badan usaha milik negara (BUMN) dengan keuangan paling sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Parameter yang kami pilih adalah perusahaan-perusahaan yang paling sehat secara finansial. Kami sudah memutuskan memilih BKI,” kata Rosan Roeslani di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin, 24 Maret 2025. Lantas, seperti apa profil PT BKI?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil Biro Klasifikasi Indonesia
Melansir laman IDSurvey, Biro Klasifikasi Indonesia didirikan pada 1 Juli 1964 sebagai perusahaan negara (PN). Pada 1977, status PN BKI berubah menjadi perseroan (persero).
Kemudian, pada 2021, pemerintah meresmikan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) sebagai induk holding BUMN jasa survei yang beranggotakan PT Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia. Di tahun yang sama pada bulan Desember, perseroan meluncurkan IDSurvey sebagai identitas dari holding.
Biro Klasifikasi Indonesia telah menjadi badan klasifikasi keempat di Asia, menyusul Jepang, Cina, dan Korea, serta menjadi satu-satunya badan klasifikasi nasional yang bertugas mengklasifikasikan kapal-kapal niaga RI dan kapal asing yang beroperasi secara reguler di perairan Indonesia.
PT BKI melakukan pengklasifikasian kapal berdasarkan konstruksi lambung, mesin, dan listrik kapal. Tujuannya adalah untuk memberikan penilaian teknis atas kelayakan atau tidaknya kapal tersebut untuk berlayar.
Jajaran Petinggi Biro Klasifikasi Indonesia
PT BKI kini dipimpin oleh Arisudono Soerono selaku Direktur Utama. Kemudian, nama-nama di jajaran direksinya terdiri atas Direktur Operasi Rachmat Benny Susanto; Direktur Keuangan, Administrasi, dan Manajemen Risiko Sinung Triwulandari; Direktur Pengembangan Sumber Daya Rozainbahri Noor; serta Direktur Hubungan Kelembagaan Andry Tanudjaja.
Sementara itu, Dewan Komisaris perusahaan yang berkantor pusat di Graha BKI Lantai 4 Jalan Yos Sudarso Nomor 38-40, RT 04 RW 10 Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara tersebut meliputi Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Susyanto, Komisaris Subagiyo, Komisaris Virgo Eresta Jaya, dan Komisaris Rainoc.
Adapun berdasarkan keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga Rabu, 26 Maret 2025, terdapat 14 emiten BUMN yang inbreng atau mengalihkan saham seri B dan C ke BKI Danantara. BUMN yang yang mengalihkan saham terdiri dari Himpunan Bank Negara (Himbara) hingga BUMN Karya.
BUMN yang sudah mengalihkan saham ke BKI Danantara meliputi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS).
Kemudian, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), dan PT Danareksa (Persero) Tbk (DNRX).
Ilona Estherina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Kemnaker Sudah Terima 1.725 Aduan, Perusahaan Tak Bayar THR Bisa Didenda hingga Dicabut Izin Usahanya