Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Profil Cheetos yang Kembali ke Indonesia dan Bangun Pabrik Rp 3,3 Triliun

Mengenal Cheetos, camilan ringan produksi PepsiCo yang kembali masuk ke Indonesia setelah hengkang pada Agustus 2021 lalu.

13 Februari 2025 | 16.57 WIB

Snack merek Cheetos. Tangkapan layar www.cheetos.com
Perbesar
Snack merek Cheetos. Tangkapan layar www.cheetos.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Director Government Affairs & Corporate Communications PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages Gabrielle A. mengatakan makanan ringan Cheetos akan kembali diperjualbelikan di Indonesia. Dia menyebut produksi Cheetos telah dimulai sejak Januari 2025 di sebuah pabrik di Cikarang, Jawa Barat, dengan nilai investasi US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun (asumsi kurs Rp 16.371 per dolar AS).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Akhirnya Cheetos kembali ke Indonesia. Kami telah membuka pabrik pertama di Indonesia, yang berada di Cikarang untuk memproduksi Cheetos sejak Januari 2025,” kata Gabrielle dalam unggahan di akun LinkedIn pribadinya, pada Sabtu, 8 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Seperti apa profil Cheetos dan bagaimana perjalanan produksinya di Indonesia? 

Profil Cheetos

Melansir Business Insider, Cheetos ditemukan oleh pendiri Fritos, Charles Elmer Doolin di Dallas, Texas, Amerika Serikat pada 1948. Pada awalnya, Doolin belum mempunyai sumber daya memadai untuk memasarkan camilannya ke seluruh negeri, sehingga dia memutuskan bermitra dengan pengusaha keripik kentang Herman W. Lay. 

Kemudian, Cheetos berhasil dirilis bersama dengan produk kentang bernama Fritatos. Cheetos terbukti sangat sukses, sehingga Doolin dan Lay menggabungkan kedua perusahaan mereka untuk membentuk Frito-Lay Inc pada 1961. Namun, makanan ringan tersebut kini dimiliki oleh PepsiCo. 

Terkait penamaan Cheetos, tidak ada penjelasan yang pasti, tetapi banyak orang yang menduga bahwa nama camilan itu merupakan bentuk penghormatan kepada Fritos. Pasalnya, Cheetos awalnya dibuat menggunakan bahan-bahan yang sama dengan Fritos, sehingga diduga namanya diberikan karena Cheetos mengandung keju (bahasa Inggris: cheese), lalu akhirnya dikenal sebagai Cheetos. 

Produk Cheetos yang pertama kali dirilis adalah Crunchy Cheetos di San Antonio, Texas pada 1948. Pada awalnya, Crunchy Cheetos menjadi satu-satunya produk Cheetos yang dijual, hingga kemudian diperkenalkan Cheetos Puffs pada 1971. 

Bagi sebagian orang, sensasi menjilati jari-jari yang terkena bubuk keju berwarna oranye atau merah Cheetos menjadi kebahagiaan tersendiri. Bahkan, situs resmi Cheetos memberikan istilah unik dalam menyebut kebiasaan tidak dapat menahan diri untuk menjilati jari-jari tersebut, yaitu cheetle

Berhenti Produksi di Indonesia Sejak 2021

Sebelumnya, Cheetos sudah lama meramaikan pasar makanan ringan di Indonesia. Namun, sejak Agustus 2021, Cheetos tidak lagi diproduksi di dalam negeri menyusul berakhirnya kemitraan PT Indofood Fritolay Makmur (IFL), selaku anak usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dengan PepsiCo. 

Kala itu, PepsiCo pun menyetujui penjualan sahamnya di IFL dan menyelesaikan hubungan kemitraan yang telah terjalin selama 30 tahun. Berdasarkan keterangan resminya, IFL juga akan menghentikan produksi, pengemasan, pemasaran, penjualan, dan pendistribusian produk PepsiCo di Indonesia per Agustus 2021. 

Tak hanya Cheetos, perusahaan juga tidak lagi memproduksi Lays dan Doritos. “Selama tiga tahun sejak berakhirnya masa transisi,” ucap Sekretaris Perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur Gideon A. Putro, pada Kamis, 18 Februari 2021. 

Saat itu, kabar berhentinya produksi Cheetos, Lays, dan Doritos sempat membuat heboh di kalangan warganet. Misalnya, di media sosial X (Twitter), tagar Lays masuk ke dalam salah satu topik populer (trending topic) yang banyak dibicarakan dengan lebih dari 33.400 cuitan (tweet).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus