Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) Dumai meledak pada Sabtu malam, 1 April 2023 tepatnya pukul 22.40 waktu setempat. Peristiwa ini menyebabkan 9 pekerja di ruang operator menjadi korban karena terkena pecahan kaca.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lalu bagaimana profil dari kilang minyak Pertamina RU Dumai itu?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari situs web resmi Pertamina, kilang Pertamina RU Dumai menghasilkan produk bahan bakar minyak (BBM) dan non-bahan bakar minyak (non-BBM) yang dihasilkan dari kilang Putri Tujuh Dumai - Sungai Pakning. “BBM dan non-BBM ini telah didistribusikan ke berbagai pelosok tanah air dan manca negara,” demikian tertulis dalam situ web tersebut dikutip Ahad, 2 April 2023.
Kilang Pertamina RU Dumai beroperasi sejak 1971. Sejak saat itu kilang minyak Putri Tujuh Dumai dan Sungai Pakning telah memberikan sumbangan nyata terhadap perkembangan dan kemajuan daerah, khususnya kota Dumai dan sekitarnya. Selain itu juga telah memberikan andil besar bagi pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak nasional.
“Adalah komitmen kami untuk memajukan Kilang Minyak TU II Dumai dan Sungai Pakning menjadi Kilang Kebanggaan Nasional, sehingga program peningkatan kehandalan kilang dan peningkatan kualitas informasi dan komunikasi menjadi penting,” sebut Pertamina.
Kilang RU II Dumai memiliki visi menjadi kilang minyak dan petrokimia yang kompetitif di Asia Tenggara serta misi melakukan usaha di bidang pengolahan minyak bumi dan petrokimia yang dikelola secara profesional dan kompetitif berdasarkan Tata Nilai 6 C (Clean, Competitive, Confident, Costumer Focus, Commercial dan Capable) untuk memberikan nilai lebih bagi pemegang saham, pelanggan, pekerja, dan lingkungan.
Selanjutnya: Adapun produk yang dihasilkan....
Adapun produk yang dihasilkan, untuk bentuk BBM dan bahan bakar khusus (BBK), yakni aviation turbine fuel, minyak bakar, minyak diesel, minyak solar, dan minyak tanah. Sedangkan yang non-BBM terdiri dari tiga jenis produksi yang dihasilkan, di antaranya solvent, green coke, dan liquid petroleum gas (LPG).
Soal insiden yang terjadi Sabtu malam, dikabarkan diduga ada dentuman keras yang berasal dari kilang. Banyak warga melaporkan kerasnya dentuman menggetarkan perabotan rumah. Bahkan, ledakan terdengar sampai Pulau Rampat. "Plafon rumah warga di belakang kilang minyak juga banyak yang runtuh, dinding retak-retak, kaca rumah pecah," kata warga setempat, Alex, seperti dikutip dari Antara.
Sementara Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina RU Dumai, Agustiawan, menjelaskan sembilan korban dari peritiwa itu merupakan pekerja di ruang operator. "Mereka mendapatkan pertolongan pertama karena terkena pecahan kaca," kata Agustiawan melalui keterangannya, Minggu, 2 April 2023.
Agustiawan mengatakan kejadian di area gas compressor berhasil ditangani pada Sabtu, 1 April 2023, pukul 22.54. Saat ini PT Pertamina Kilang Internasional (KPI), Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero), berfokus ke recovery kilang dan warga terdampak. Sebab, insiden meledaknya kilang menyebabkan sejumlah rumah dan tempat ibadah di sekitar lokasi mengalami kerusakan.
"PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini. Kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat," kata Agustiawan.
MOH KHORY ALFARIZI | RIRI RAHAYU | ANTARA