Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Debat cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 21 Januari lalu mengusung tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa. Gibran Rakabuming sebut Pembangkit Listrik Tenaga Surya ata PLTS Cirata yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 23 November 2023 lalu, sebagai transisi energi hijau yang layak dicontoh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlokasikan di tiga kabupaten Jawa Barat, PLTS Cirata tersebar di Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat. PLTS ini merupakan proyek yang difokuskan untuk memasok energi bersih penghasil listrik Pulau Jawa dan Bali. PLTS Cirata disebut sebagai PLTS terapung terbesar sekawasan Asia Tenggara. Disahkan sejak November lalu, PLTS Cirata memiliki kapasitas 193 megawatt dengan luas 200 hektare.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kominfo menambahkan tidak hanya PLTS di wilayah waduk tersebut juga terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 1.000 megawatt. Direncanakan PLTA tersebut juga menjadi penyuplai akan energi hijau terbarukan Indonesia di masa depan. PLTS Cirata melibatkan kerjasama multinasional antara kementerian-PLN dan Persatuan Emirat Arab (PEA). Presiden Joko Widodo menyebut jika PLTS ini dapat menjadi potensi energi hijau Indonesia bila dioptimalkan secara tepat guna.
PLTS Cirata juga memberikan kesempatan bagi masyarakat guna berpartisipasi aktif terhadap pengembangan energi hijau berbasis Renewable Energy Certificate (REC) serta perdagangan karbon. Merunut atas ebtke.esdm.go.id dalam pembangunannya melibatkan 1.400 pekerja yang terdiri dari komunitas lokal hingga pemilik UMKM. PLTS Cirata memungkinkan memasok energi listrik bagi masyarakat dengan konsep yang lebih hijau kedepannya.
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan pihaknya telah merencanakan pembangunan proyek ini sejak 2021.
“PLTS Terapung Cirata merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memasok energi bersih untuk sistem kelistrikan wilayah Jawa—Bali,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 November 2023.
Darmawan mengtatakan, PLTS Terapung Cirata menjadi etalase kerja sama global mewujudkan penurunan emisi dalam percepatan transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.
PLTS tersebut berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) dengan luas 200 hektare. “Pembangunan proyek ini sudah berjalan kurang-lebih selama tiga tahun dan merupakan bentuk kolaborasi global antara PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power dan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar,” kata dia.Darmawan.
MELINDA KUSUMA NINGRUM | DEFARA DHANYA PARAMITHA