Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan pabrik milik Sanken yang berlokasi di kawasan industri MM2100, Cikarang, Jawa Barat akan tutup. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kemenperin Setia Darta mengungkapkan bahwa pabrik industri peralatan listrik tersebut berencana menghentikan produksinya pada pertengahan tahun 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Di OSS (online single submission) itu Juni 2025,” kata Setia ketika ditemui di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025, seperti dikutip dari Antara. Lantas, seperti apa profil Sanken?
Profil Sanken
Melansir laman resminya, PT Sanken Indonesia adalah anak usaha dari perusahaan peralatan dan komponen listrik asal Jepang, yaitu Sanken Electric Co. Ltd. Perusahaan yang didirikan pada 1946 tersebut awalnya bernama Toho Sanken Electric Co. Ltd, lalu berganti menjadi Sanken Electric Co. Ltd pada Juni 1962.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Indonesia, Sanken masuk melalui PT Sanken Indonesia sejak 1997. Pabrik Sanken beralamat di Kawasan Industri MM2100, Block GG-8, Jalan Jawa, Jatiwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat.
Sejarah pembentukan Sanken dimulai dari Laboratorium Riset Industri Toho yang didirikan pada Oktober 1937 untuk melakukan riset prototipe penyearah selenium. Namun, setelah Perang Dunia II, kepala laboratorium semikonduktor Laboratorium Riset Industri Toho, Tetsuji Kotani mengambil alih teknisi dan fasilitas, lalu mendirikan perusahaan Toho Sanken Electric Co. Ltd.
Mengacu pada laman Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Senin, 10 Februari 2020, Presiden Direktur PT Sanken Indonesia adalah Yoshiyuki Sone. Kemudian, General Manager perusahaan tersebut adalah Makoto Koga.
Namun, tidak banyak informasi yang dapat diperoleh dari nama-nama petinggi PT Sanken Indonesia. Hanya saja, keduanya, Yoshiyuki Sone dan Makoto Koga diketahui pernah menjadi pembicara dalam acara Seminar UEC ke-7 di ASEAN 2020 serta Energi dan AI (Artificial Intelligence) ASEAN-UEC WS ke-2 2020 yang diselenggarakan secara daring (online) di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Alasan Sanken Tutup Pabrik
Terkait alasan penutupan, Dirjen ILMATE Kemenperin Setia Darta mengatakan pabrik tersebut secara bertahap mengalami penurunan tingkat produksi, hingga 2024, utilitasnya hanya 14 persen. Dia menjelaskan bahwa penutupan Sanken di Cikarang adalah permintaan langsung dari induk perusahaan di Jepang, karena akan mengubah basis produksi menjadi semikonduktor.
“Karena permintaan dari mother company (perusahaan induk) di Jepang untuk menutup line produksi di Indonesia yang nanti akan dipindahkan ke Jepang, untuk menjadi semikonduktor di Jepang,” ucap Setia.
Menurut dia, secara garis besar, Sanken mempunyai itikad baik, karena sudah melaporkan rencana menghentikan basis produksi di Indonesia. “Jadi ada itikad baik. Mereka sudah melaporkan, dan saya pikir pasti akan sudah ada SOP (standard operational procedure) yang mereka jalankan untuk menutup (pabrik),” ujar Setia.
Dia juga mengatakan bahwa fasilitas yang hendak ditutup itu adalah pabrik yang 100 persen berasal dari hasil penanaman modal asing (PMA), dan sama sekali tidak ada hubungan dengan Sanken Indonesia.