Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Kementerian Pertahanan menunjuk PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk mengerjakan perawatan dan modernisasi pesawat C130 Hercules milik TNI Angkatan Udara. Tidak dirinci berapa unit pesawat yang akan dikerjakan PTDI tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dengan telah efektifnya kontrak modernisasi C130 Hercules tersebut, maka selanjutnya sudah dapat diperhitungkan sebagai kontribusi peningkatan aktivitas di sektor manufaktur yang akan memberikan dampak bisnis dan menjadi indikator kemajuan industri pelakunya, dalam hal ini PTDI,” kata Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan, dikutip dari siaran pers, Senin, 8 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siaran pers menyebutkan kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024. Lingkup pekerjaan meliputi pengerjaan beberapa pesawat berupa penggantian Center Wing Box Replacement (CWBR) dan Avionic Upgrade Program (AUP), serta overhaul engine & propeller. Total nilai pekerjaan tersebut menembus 150 juta Dolar AS atau setara Rp 2,1 triliun.
Dalam pengerjaan modernisasi pesawat C13 Hercules tersebut PTDI akan bekerja sama dengan sejumlah rekanan untuk penyediaan Center Wing Box dan pengerjaan Avionic Upgrade. Kerja sama tersebut diklaim untuk memperluas ekosistem rantai pasok dan penyerapan alih teknologi melalui program modernisasi alutsista tersebut.
PTDI mengumpulkan kontrak baru sebesar 1 miliar dolar AS sepanjang tahun 2023. Di antara merupakan kontrak yang diperoleh dari Kementerian Pertahanan baik pengadaan baru pesawat CN235 dan N219, kontrak pemeliharaan dan perawatan helikopter, serta kontrak jual beli helikopter angkut serbaguna S-70M Black Hawk; selain itu PT DI juga mendapatkan kontrak pengadaan ekspor pesawat NC212i untuk DND Philippines.
“Hal ini tentunya menjadi suatu pencapaian, juga tantangan bagi PTDI. Merupakan langkah besar menuju kebangkitan dan kemajuan bisnis PTDI. Diharapkan seluruh program terkontrak tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan kemudian dapat membuka peluang yang lebih besar untuk perolehan kontrak baru lainnya di kemudian hari,” kata Gita.
Tiga tahun terakhir PTDI masih mencapai kinerja positif. Laba bersih Audited Tahun Buku 2021 menembus 1,8 juta Dolar AS, Tahun Buku 2022 2,3 juta Dolar AS, dan Tahun Buku 2023 1,6 juta Dolar AS.