Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak kekeringan di Papua. Salah satunya memperpanjang landasan pacu atau runway Bandara Sinak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menyebut perpanjangan landasan pacu itu untuk mendukung pendaratan pesawat berbadan besar di lokasi tersebut, seperti misalnya Hercules.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau nanti pesawat Hercules sudah bisa mendarat di Sinak, nanti bukan hanya bahan pangan saja yang bisa diangkut tetapi termasuk material untuk pembangunan infrastruktur terutama untuk jalan," kata Muhadjir dalam keterangan resminya dilansir dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat 11 Agustus 2023.
Muhadjir mengatakan, proyek memperpanjang landasan Bandara Sinak itu akan digarap oleh Kementerian Perhubungan dalam waktu tiga bulan kedepan.
"Pak Menhub menyanggupi anggarannya siap, tiga bulan untuk memperpanjang runway," kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan, dengan menambah panjang landasan pacu itu dapat memudahkan pendistribusian logistik bantuan yang hendak dikirimkan ke beberapa daerah di wilayah Papua.
"Sinak ini strategis posisinya, karena bisa menghubungkan beberapa distrik termasuk distrik yang ada di wilayah Lanny Jaya, kemudian bisa ke Puncak Jaya, bisa ke Kabupaten Puncak kemudian juga ke Intan Jaya, itu bisa terhubung kalau nanti bandara Sinak ini diperpanjang," kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan, proyek Bandara Sinak itu tidak hanya untuk mempermudah pengiriman logistik bahan makanan, melainkan juga untuk mendukung pembangunan infrastruktur trans Papua.
"Kalau (bahan pangan) ditahan di Sinak ini maka harus diambil scara jalan kaki itu perlu perjalanan 2 hari 1 malam, karena jalannya masih belum bagus, karena itu nanti akan dibangun infrastruktur jalan dari Jayapura-Wamena hingga ke Sinak, kemudian juga Sinak ke Agandugume daratnya juga akan dibangun," kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan, trans Papua nantinya akan memudahkan perjalanan darat melalui Distrik Mulia, Puncak Jaya hingga ke Sinak dan Agandugume, Puncak.
Muhadjir mengatakan, selama ini satu-satunya akses yang bisa dilalui untuk menuju Distrik Agandugume dan Sinak hanya menggunakan jalur udara dan itu memakan biaya hingga Rp 35 juta untuk sekali penerbangan.
"Satu kali penerbangan itu Rp 35 juta, dari Timika ke Agandugume dan Sinak. Nanti kalau sudah bisa melalui darat, itu kita harapkan akan lebih murah," ungkap Muhadjir.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Pilihan Editor: Gudang Makanan di Papua Mulai Dibangun Pekan Depan, Muhadjir: Nggak Sampai Sebulan Selesai