Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Holding BUMN pupuk dan bahan kimia, PT Pupuk Indonesia (Persero), berencana akan membangun dua pabrik soda ash atau natrium karbonat. Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan pemenuhan kebutuhan soda ash dalam negeri masih 100 impor. Jumlahnya mencapai 1,2 juta ton per tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amoniak adalah salah satu bahan—selain karbon dioksida dan garam—untuk membuat soda ash. Soda ash ini bisa menjadi bahan baku kaca, keramik, deterjen, kimia, tekstil, dan kertas. Sementara Pupuk Indonesia memproduksi amoniak hingga 5,5 juta ton dari kapasitas produksi 6,5 juta ton per tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Makanya, kami akan bangun pabrik soda ash berkapasitas 300 ribu ton per tahun di Bontang dan 300 ribu ton lagi di Gresik," kata Rahmad saat ditemui di Bontang, Kalimantan Timur pada Kamis, 29 Februari 2024.
Dia menjelaskan, pabrik soda ash di Bontang akan dibangun oleh anak perusahaan Pupuk Indonesia, yakni PT Pupuk Kaltim. Sedangkan untuk pabrik di Gresik, Jawa Timur akan dibangun oleh anak usaha lainnya, PT Petrokimia Gresik.
"Soda ash mulai dibangun tahun ini ya, akhir tahun ini," ujar Rahmad.
Rahmad menuturkan, pihaknya tengah mendorong hilirisasi dalam industri pupuk. Misalnya, salah satu bahan kimia produksi anak usaha Pupuk Indonesia adalah amoniak. Amoniak ini lah yang nanti akan digunakan sebagai soda ash. Adapun amoniak dibuat dari gas nitrogen dan gas hidrogen. Pupuk Indonesia, kata dia, akan berfokus dengan petrokimia berbasis gas alam.
"Jadi semua yang berbasis gas alam akan kita. turunkan," tutur Rahmad.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Operasi dan Produksi PT Pupuk Kaltim (PKT) Hanggara Patrianta mengatakan pabrik soda ash diperkirakan dapat mensubstitusi sekitar 30 persen impor kebutuhan nasional. Adapun nilai investasi proyek pabrik soda ash PKT adalah sekitar US$ 200 juta.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, menyebutkan pihaknya akan membangun pabrik soda ash dengan kapasitas produksi hingga 300 ribu ton. Pabrik ini akan memanfaatkan 174 ribu ton karbon dioksida sebagai bahan baku.
AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA