Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) resmi menandatangani kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) untuk pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia dengan konsorsium PT TCC Indonesia Branch - PT Enviromate Technology International. Penandatanganan dilakukan di Kantor Perwakilan Jakarta Pupuk Kaltim, pada Rabu, 22 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur Budi Wahju Soesilo mengatakan pembangunan pabrik soda ash ini bisa menciptakan nilai tambah dari amnosia. Selain itu, pabrik ini juga akan berperan mengurangi ketergantungan impor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pembangunan pabrik soda ash ini tidak hanya untuk menciptakan nilai tambah dari amonia, tetapi juga berperan besar dalam mengurangi ketergantungan impor, meningkatkan lapangan kerja, serta memperkuat daya saing industri dalam negeri di pasar global. Hal ini sejalan dengan semangat Asta Cita pemerintah,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin, 27 Januari 2025.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi beserta jajaran, Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur Budi Wahju Soesilo beserta jajaran, President Director PT TCC Indonesia Branch Tian Tao beserta jajaran, President Director PT Enviromate Technology International Suriyanto beserta jajaran.
Budi mengatakan proses pelelangan proyek pembangunan pabrik soda ash Pupuk Kaltim ini dilakukan melalui proses evaluasi yang transparan dan objektif. Tujuannya memastikan pembangunan pabrik dapat berjalan secara optimal. Pemilihan dilakukan dengan open tender dan kontraktor memiliki pengalaman yang cukup luas dan berstandar baik di bidangnya.
“Kami harap pembangunan pabrik soda ash ini juga dapat menjadi kontribusi Pupuk Kaltim untuk mewujudkan industri hijau melalui pemanfaatan CO2, menjadi wujud dukungan terhadap program hilirisasi dan target Net Zero Emission pemerintah, serta membawa dampak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan negara,” kata Budi Wahju Soesilo.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan pabrik ini akan menjadi pelopor industri soda ash di Indonesia sekaligus salah satu langkah awal menuju kemandirian industri nasional. Sebab, ketergantungan impor Indonesia tiap tahun masih tinggi.
“Keberadaan pabrik soda ash ini sangatlah penting, karena saat ini kebutuhan soda ash dan amonium klorida Indonesia masih bergantung pada impor dan volumenya terus meningkat tiap tahun. Dengan begitu, pabrik ini akan menjadi pionir di industri petrokimia,” kata dia dalam keterangan tertulis yang sama.
Pupuk Kaltim akan membangun pabrik ini di lahan seluas 16 hektar di kawasan PT Kaltim Industrial Estate, Kota Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik ditargetkan akan masuk fase uji coba produksi pada kuartal III 2027 serta mulai berproduksi secara komersial pada akhir 2027.
Pada kesempatan yang sama, President Director PT TCC Indonesia Branch Tian Tao berharap proyek ini akan berjalan sesuai jadwal. “Dengan pengalaman dan keahlian kami di bidang teknik dan konstruksi yang terintegrasi, kami berkomitmen untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai jadwal, dengan standar keselamatan, kualitas, dan keberlanjutan tertinggi,” kata dia.
