Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Sejak program subsidi kendaraan listrik diumumkan, baru 114 unit sepeda motor yang terjual.
Proses penjualan sepeda motor listrik terhambat sejumlah prosedur yang harus ditempuh produsen.
Pemerintah menargetkan 200 ribu unit sepeda motor listrik terjual lewat program subsidi.
JAKARTA — Realisasi penjualan sepeda motor listrik masih landai meski pemerintah telah mengumumkan subsidi kendaraan listrik berupa potongan harga senilai Rp 7 juta per unit pada Maret lalu. PT Surveyor Indonesia, yang bertugas memverifikasi calon penerima bantuan tersebut, mencatat baru 114 unit yang laku terjual. Dua unit di antaranya sudah sampai ke tangan pembeli, lengkap dengan surat tanda nomor kendaraan (STNK). Sedangkan sisanya masih dalam proses.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Komersial Surveyor Indonesia, Saifuddin Wijaya, mengatakan kendaraan yang terjual didominasi dua merek, yaitu Tempur dan Selis. Masing-masing buatan PT Smoot Motor Indonesia dan PT Juara Bike. "Ini karena dua pabrikan tersebut yang lebih cepat set up, mendapat penetapan (dari pemerintah untuk ikut program bantuan), dan juga memilih dealer-nya," kata dia di Jakarta, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk bisa ikut program bantuan ini, produsen kendaraan listrik harus mendaftarkan diri. Mereka perlu memenuhi sejumlah ketentuan, salah satunya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 40 persen. Setelah itu produsen perlu memilih dealer untuk menyalurkan kendaraan kepada masyarakat. Saifuddin mengatakan proses tersebut memakan waktu, mengingat perlu ada verifikasi lebih dulu.
Saat ini baru 10 produsen sepeda motor listrik yang memenuhi ketentuan dalam program subsidi kendaraan listrik dari pemerintah. Sementara itu, total dealer yang bisa melayani transaksi baru ada di 216 lokasi yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.
Pengunjung tengah melihat Pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 17 Mei 2023. Tempo/Tony Hartawan
Pemerintah juga butuh waktu untuk menyiapkan sistem khusus guna mendata transaksi. Pasalnya, bantuan ini hanya bisa diakses oleh kelompok masyarakat penerima bantuan subsidi upah, kredit usaha rakyat, bantuan produktif usaha mikro, serta subsidi listrik. Menurut Saifuddin, untuk verifikasi syarat yang satu ini diperlukan basis data dari tiga kementerian dan lembaga lewat identifikasi nomor induk kependudukan.
Persiapan-persiapan tersebut membuat implementasi subsidi sepeda motor listrik baru efektif per 10 Mei lalu. "Makanya realisasinya belum banyak," kata Saifuddin. Namun dia optimistis jumlahnya bakal naik signifikan sampai akhir tahun nanti. Tantangannya, menurut dia, adalah sosialisasi kepada masyarakat. Dia mengakui belum banyak yang mengetahui cara mendapatkan potongan harga dari pemerintah. "Mudah, kok, tinggal bawa KTP," Saifuddin menambahkan. Jika pengajuan terverifikasi memenuhi syarat, potongan harga langsung bisa dinikmati.
Salah satu proses yang juga krusial untuk mendorong penjualan kendaraan bermotor listrik, menurut Saifuddin, adalah percepatan verifikasi dealer. Viar Motor Indonesia merupakan salah satu produsen yang belum mengantongi penjualan unit karena masih menunggu verifikasi dealer. "Ternyata banyak tahapan dan syarat-syaratnya. Tidak semudah itu untuk mengimplementasikan bantuannya," kata Marketing Communication Viar, Frengky Osmond.
Frengky berharap dalam waktu dekat prosesnya bisa rampung. Sebab, menurut dia, antusiasme masyarakat untuk membeli sepeda motor listrik sangat tinggi. Setiap hari, kata Frengky, dealer Viar selalu mendapat pertanyaan soal program subsidi ini dari konsumen.
Chief Executive Officer Volta Indonesia Semesta, Iwan Suryaputra, menuturkan pihaknya mulai bisa menjual produk mereka dengan diskon dari pemerintah. Untuk memudahkan calon pembeli memverifikasi kelaikan mereka, perusahaan menyediakan situs web khusus. Mereka bisa mengisi sendiri data diri dan menunggu konfirmasi dari perusahaan. "Saat ini program pembayaran dengan cicilan perusahaan multifinance dan bank juga telah tersedia," katanya.
Pemerintah menargetkan bisa mendorong penjualan sepeda motor listrik baru dengan stimulus potongan harga. Harapannya, adopsi kendaraan rendah emisi ini bisa bertambah. "Pada akhirnya akan terbentuk ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif dan berdaya saing," ujar juru bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri.
Tahun ini pemerintah menyiapkan anggaran untuk program insentif kendaraan listrik hingga 200 ribu unit. Jumlahnya bakal digenjot untuk mengejar target populasi sepeda motor listrik sebanyak 2 juta unit pada 2024.
VINDRY FLORENTIN
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo