Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Rest area atau tempat istirahat adalah salah satu fasilitas yang disediakan di tepi jalan tol sebagai lokasi untuk pengendara dan penumpang beristirahat. Di tol Trans Jawa, khususnya Jawa Tengah, ada sebuah rest area unik yang merupakan bekas pabrik gula.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempat tersebut kemudian dinamakan Rest Area Banjaratma atau yang juga dikenal sebagai Rest Area Pabrik Gula. Berada di dalam tol, rest area tersebut terletak di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Berikut rangkuman informasi lebih lanjut mengenai Rest Area Pabrik Gula tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lokasi dan Fasilitas Rest Area Pabrik Gula
Melansir dari laman resmi Pemerintah provinsi Jawa Tengah, Rest Area Bekas Pabrik Gula itu berada di ruas tol Pemalang-Penjagan ke arah Jakarta, atau berada di KM 260B Banjaratma, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Rest area tersebut mengusung gaya retro dengan nuansa yang unik dan ikonik karena memanfaatkan cagar budaya bangunan pabrik gula peninggalan Belanda. Karena keunikannya ini, rest area tersebut pun dikenal dengan sebutan “Rest Area Heritage”.
Mengutip dari Antara, rest area ini telah dioperasikan sejak 17 Maret 2019. Tempat istirahat pengendara ini pun menyediakan berbagai fasilitas penunjang yang lengkap. Mulai dari layanan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), masjid, minimarket, tempat makan, toilet, ATM, hingga pusat oleh-oleh khas Brebes.
Selain itu, tersedia juga wisata edukasi untuk anak-anak,seperti taman botani dan kebun binatang mini, serta wahana bermain anak. Di beberapa tempat juga sudah tersedia pengisian daya mobil listrik (SPKLU).
Sejarah Rest Area Pabrik Gula
Pada awalnya, pabrik gula Banjaratma ini dibangun pada 1908 oleh NV Cultuur Maatschappij, sebuah perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam, Belanda. Pabrik gula itu memiliki lahan seluas 10,5 hektar, dengan menghasilkan gula termurah di era Kolonial Verslag.
Pada tahun 1997, pabrik ini terpaksa harus gulung tikar karena tingginya biaya operasional. Tak lama setelah pabrik tersebut tutup, pemerintah pun menetapkan bangunan tersebut sebagai cagar budaya.
Dengan mempertahankan kesan retro dan memanfaatkan sisa besi bekas alat proses gula, tegel kuno dan material yang didominasi bata merah tanpa plesteran, menjadikan kesan manis pada bangunan tersebut. Bekas pabrik gula tersebut kemudian direvitalisasi sesuai fungsi menjadi rest area.
Pembangunan dan revitalisasi rest area ini melibatkan beberapa konsorsium. Mulai dari PT Waskita Toll Road, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT PP Properti, PT Jasamarga Properti, dan PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN).
Rest area tersebut kemudian resmi beroperasi sejak 17 Maret 2019. Fasad retro dinding batu bata yang terkelupas dan latar belakang sejarah bangunannya, membuat nama Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma disematkan pada bangunan ini.