Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

RI Kalah dalam Gugatan Ekspor Nikel, Jokowi: Enggak Apa-apa, Kita Ajukan Banding

Presiden Jokowi menegaskan Indonesia akan tetap menghentikan ekspor bahan mentah nikel, meski kalah dalam gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

30 November 2022 | 14.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan Indonesia akan tetap menghentikan ekspor bahan mentah nikel meski kalah dalam gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Karena itu, ia memastikan pemerintah akan mengajukan banding atas putusan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ekspor bahan mentah ndak, sekali lagi meskipun kita kalah di WTO, kita digugat untuk urusan nikel ini di Eropa. Enggak apa-apa kita kalah, ajukan banding," ujarnya saat memberikan sambutan di acara Rapat Koordinasi Nasional Investasi di Jakarta pada Rabu, 30 November 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi kemudian merujuk pada hasil kebijakan pemerintah dalam memberlakukan hilirisasi nikel. Ia menyebutkan langkah itu telah membuat nilai tambah ekspor nikel melonjak. Nilai ekspor bahan mentah nikel tujuh tahun sebelumnya, kata dia hanya bernilai US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 20 triliun dalam setahun.

Begitu pemerintah membuat smelter untuk hilirisasi, pada 2021 ekspor nikel Indonesia mencapai US$ 20,8 miliar atau sekitar Rp 300 triliun. "Dari Rp 20 triliun meloncat ke Rp 300 triliun lebih. 18 kali lipat, kita hitung nilai tambahnya," kata Jokowi. 

Menurut dia, langkah itu telah berhasil membuat neraca perdagangan Indonesia selama 29 bulan terakhir selalu surplus berturut-turut. Sementara sebelumnya, kata dia, selalu negatif atau defisit neraca perdagangan selama berpuluh-puluh tahun. Latar belakang itu lah yang membuat dirinya yakin tak akan mundur dalam melakukan hilirisasi ekspor nikel. 

Selanjutnya: Bila ada negara lain yang terganggu ...

Bila ada negara lain yang terganggu akibat kebijakan itu, Jokowi menilai hal itu wajar karena negara tersebut memang jadi terganggu industrinya. Ia tak menampik langkah Indonesia dalam melarang ekspor bahan mentah nikel mengancam terjadinya penutupan pabrik di negara lain hingga memicu timbulnya pengangguran di sana. Terlebih apabila pengolahan nikel industri tersebut dilakukan di Indonesia.

Tetapi menurut dia langkah ini tetap harus dilakukan demi membuka lapangan kerja di Tanah Air dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju. "Kalau kita digugat saja takut, mundur, ga jadi, ya enggak akan kita menjadi negara maju," tuturnya. 

Oleh karena itu, ia kembali menegaskan hilirisasi akan terus dilakukan, bahkan bukan hanya nikel tetapi komoditas lainnya seperti, bauksit hingga kopi. Menurut Jokowi hal ini sangat penting agar nilai Indonesia mendapatkan nilai tambah yang jauh lebih besar dibandingkan ekspor dari bahan mentah.

Ia pun memperingatkan pada jajarannya agar jangan sampai Indonesia terlena untuk mengekspor bahan mentah yang telah berlangsung selama ratusan tahun itu. "Terus saya sampaikan pada menteri-menteri. Terus, tidak boleh berhenti. Tidak boleh berhenti di nikel tapi juga (komoditas) yang lainnya," kata Jokowi. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Reporter di Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus