Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan buruh berunjuk rasa di depan pabrik PT Pan Brothers Tbk. di Desa Butuh Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, pada Rabu, 5 Mei 2021. Mereka menuntut manajemen perusahaan agar tetap membayar gajinya Mei ini, secara penuh dan tidak dicicil.
Salah satu buruh yang enggan disebut namanya mengatakan demonstrasi akhirnya dilakukan karena karyawan tak puas dengan kebijakan perusahaan. Pasalnya perusahaan memutuskan membayar gaji karyawan bulan Mei ini dengan cara dicicil dua kali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Unjuk rasa para buruh terjadi secara spontan. Hal ini dilakukan langsung setelah buruh mendengar pengumumandari manajemen bahwa gaji bulan ini dibayarkan dua kali, yakni pada tanggal 5 Mei dan 10 Mei mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah buruh pabrik PT Pan Brothers Tbk membakar ban bekas saat berunjuk rasa di Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu, 5 Mei 2021. Aksi demo ribuan buruh PT Pan Brothers Tbk tersebut dipicu karena ketidakpuasan mereka dengan kebijakan perusahaan yang membayar gaji dan tunjangan hari raya (THR) dengan cara dicicil. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Seorang buruh lainnya menyebutkan alasan berdemo karena penjelasan manajemen perusahaan soal pemberian THR tahun ini juga akan dicicil delapan kali. "Setelah (mendengar) itu para pekerja tidak terima," ucap karyawan yang tak mau disebut namanya. "Kami kerja, tetap jalan, lembur jalan. Kenapa kebijakannya seperti ini? Baru tadi pagi kami mendapat informasi. Kemudian semua keluar (berunjuk rasa)."
Karyawan lain yang juga tidak mau disebut namanya mengatakan jika ditotal, jumlah gaji, THR dan uang lembur yang harus diterima pegawai rata-rata Rp 5 juta per orang. "Harusnya hari ini setiap tanggal 5, gaji dibayarkan. Tapi tadi diumumkan akan dibayar dua kali, tanggal 5 dan tanggal 10. THR juga dicicil delapan kali. Aturan pemerintah sudah jelas dibayarkan sekali," ucapnya.
Para pekerja pabrik mulai berhamburan memenuhi jalan Mojosongo-Teras sejak pukul 11.00 WIB. Hingga pukul 13.11 WIB, para pekerja masih memenuhi jalan dan halaman pabrik.
Demonstrasi ini diikuti oleh seluruh buruh dari semua divisi di Pan Brothers. Awalnya, mereka berunjuk rasa di dalam pabrik, tapi kemudian mereka kemudian keluar dan berdemo di luar pabrik.
Aksi buruh di depan pabrik ini mendapat pengamanan dari petugas Polres dan Kodim 0724 Boyolali. Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak manajemen perusahaan.
Kendati demikian, Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Kabupaten Boyolali sudah turun tangan untuk ikut meredam aksi buruh di PT Pan Brothers di Mojosongo Boyolali itu.
Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali M Syawaludin menyebutkan demonstrasi para buruh itu muncul karena ada perselisihan antara pekerja dengan manajemen perusahaan terkait pembayaran gaji buruh. Saat ini, pihaknya tengah melakukan mediasi untuk meredam buruh. "Kami sedang negosiasi dengan pihak manajemen perusahaan," katanya.
Lebih jauh, Syawaludin memaparkan bahwa kondisi keuangan Pan Brother sedang terganggu sehingga mengeluarkan kebijakan untuk mencicil gaji buruh. "Kami dari Diskopnaker mewakili pemerintah meminta perusahaan membayar gaji bekerjanya sesuai jadwal yang berjalan seperti biasanya," katanya.
ANTARA | BISNIS