Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Robot Trading Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Diduga Raup Rp 9 Triliun, Begini Cara Kerjanya

Robot trading ATG milik Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo diduga menelan 25 ribu korban dan meraup Rp 9 triliun. Berikut cara kerja robot trading.

10 Maret 2023 | 08.33 WIB

Wahyu Kenzo. Instagram/wahyukenzo88
Perbesar
Wahyu Kenzo. Instagram/wahyukenzo88

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Malang - Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo ditangkap Kepolisian Resor Malang Kota terkait dugaan penipuan robot trading ATG pada akhir pekan lalu. Ia diduga telah menipu sekitar 25 ribu orang dengan nilai kerugian ditaksir sebesar Rp 9 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Wahyu Kenzo adalah pendiri bisnis investasi robot trading ATG (Auto Trade Gold) yang dikelola PT Pansaky Berdikari Bersama yang ditangkap aparat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota di wilayah Kota Surabaya pada Sabtu, 4 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah seorang korban asal Kota Malang, Muhammad Yusuf, buka suara. Menurut Rimzah, anak Muhammad Yusuf, Wahyu Kenzo menjumpai ayahnya untuk mengajak berinvestasi dengan menggunakan robot trading ATG.

Setelah mendapat penjelasan prospek bisnis yang memikat ditambah iming-iming keuntungan 10 persen per hari, keluarga Rimzah akhirnya memutuskan bersedia bekerja sama dengan Wahyu Kenzo. 

Uang sebesar Rp 42 juta ditrasfer ke rekening Wahyu Kenzo pada 25 November 2021, kemudian pihak Rimzah mentransfer kembali sejumlah Rp 4 miliar pada 27 November 2021. Seiring berjalannya waktu, pihak keluarga mulai curiga ditipu setelah tidak ada uang masuk ke rekening dan juga gagal melakukan penarikan keuntungan atau withdraw pertama pada 17 Februari 2022. 

Keluarga makin curiga setelah Wahyu Kenzo sangat sulit dihubungi untuk waktu yang cukup lama, sehingga dilaporkan ke pihak berwenang. Menurut Rimzah, kerugian bisnis robot trading yang dialami orangtuanya mencapai Rp 6 miliar.

Cara kerja robot trading

Robot trading merupakan sistem perangkat lunak otomatis yang mampu menunjukkan sinyal perdagangan. Sistem robot ini, sejatinya, memudahkan bagi investor pemula untuk mendapatkan keuntungan. Pasalnya, sistem ini bisa berjalan terus menerus dan melakukan update secara otomatis tanpa campur tangan penggunanya.

Umumnya, robot trading bergerak di sektor forex atau foreign exchange sebagai transaksi mata uang asing, seperti robot trading ATG milik Wahyu Kenzo. Di Indonesia sendiri, forex lebih dikenal dengan nama valas atau valuta asing. Ada pula robot trading yang bermain di sektor saham.

Dilansir dari Investopedia, sebagian besar robot ini dibuat dengan MetaTrader dan menggunakan bahasa skrip MQL yang memungkinkan trader atau pedagang menghasilkan sinyal perdagangan atau memesan, dan mengelola perdagangan valas secara otomatis.

Selanjutnya: Robot ini akan mencari peluang…

Cara kerjanya, robot ini akan mencari peluang open trade, open sell, dan buy di pasar forex secara otomatis. Robot trading forex akan menjalankan algoritmik berdasarkan serangkaian sinyal pasar valas yang membantu penggunanya dalam menentukan apakah akan membeli atau menjual pasangan mata uang pada titik waktu tertentu. Sistem ini sering kali sepenuhnya otomatis dan terintegrasi dengan broker forex online atau platform pertukaran.

Robot trading secara otomatis akan mengelola risiko yang terjadi dengan disiplin dan konsisten. Namun demikian, robot trading juga memiliki kelemahan. Kelemahan robot trading, yakni dikenal statis, rentan gagal teknis, memiliki biaya tambahan, dan terkait monitoring. Walaupun dapat bekerja secara otomatis, trader sebenarnya tetap harus memonitor kinerja robot trading, karena gangguan teknis dapat terjadi sewaktu-waktu, baik dari internal robot atau faktor eksternal.

Pada praktiknya, robot forex menghasilkan keuntungan dalam jangka pendek, tetapi kinerjanya dalam jangka panjang beragam. Ini terutama karena mereka otomatis bergerak dalam rentang tertentu dan mengikuti tren. Akibatnya, pergerakan harga yang tiba-tiba dapat menghapus keuntungan yang diperoleh dalam jangka pendek.

Mempertimbangkan hal tersebut, para trader diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam menentukan robot trading forex yang hendak digunakan.

Para calon investor juga disarankan hendaknya memastikan bahwa robot trading forex atau valas yang dipilih sudah diuji terlebih dahulu dengan menggunakan beberapa data tahun terakhir (backtest) dan juga data yang tengah berjalan saat ini (forward test).

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan pernah mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur dari janji yang ditawarkan para pelaku penipuan investasi dengan robot trading. Pasalnya, robot trading juga memiliki risiko kerugian, apalagi jika memanfaatkan robot trading ilegal.

Rr ARIYANI | ANDRY TRIYANTO

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus