Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan Indonesia saat ini telah menjadi bagian dari penyuplai industri digital mayoritas di Asia Tenggara. Hal ini dibuktikan dengan adanya empat perusahaan dari 10 perusahaan dengan level unicorn berasal dari Indonesia seperti Gojek, Traveloka, Tokopedia dan BukaLapak.
Baca juga: Rudiantara Siapkan Rp 109,4 M untuk SDM Hadapi Industri 4.0
"Dalam kurun waktu delapan tahun, total nilai empat unicorn tersebut telah melampaui nilai pasaran operator seluler yang telah berusia 4 dekade," kata Rudiantara dalam pidatonya yang berjudul Indonesia is Poised to Benefit from the Digital Revolution di sela acara World Economic Forum 2019 di Davos, Swiss seperti dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 25 Januari 2019.
Menurut Rudiantara, pemerintah memiliki misi untuk menjadikan Indonesia sumber energi digital di Asia. Untuk menegaskan komitmen tersebut, pemerintah mengakselerasi pengembangan teknologi digital lewat pembangunan infrastruktur salah satunya lewat peluncuran satelit Palapa Ring.
Data Kominfo menunjukkan lebih dari 264 juta penduduk telah mendapatkan penetrasi teknologi komunikasi yang baik. Tercatat sebanyak 105 juta di antaranya merupakan pengguna internet aktif, 173 juta pengguna ponsel aktif, 96 juta merupakan pengguna media sosial yang aktif, dan 28 juta diantaranya konsumen e-commerce yang aktif.
Karena itu, tak heran jika dalam satu dekade terakhir bisnis e-commerce telah mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Kominfo mencatat pada 2017 bisnis rintisan digital di Indonesia berhasil meraup investasi senilai US$ 4 miliar dan mendapatkan pertumbuhan sekitar 17 persen per tahun.
Selain itu, menurut Rudiantara, untuk mendorong misi tersebut Kementerian juga telah memiliki program bernama Digital Talent Scholarships. Program ini merupakan pelatihan non akademik selama dua bulan yang bekerja sama dengan perusahaan digital seperti Microsoft dan Cisco serta sejumlah universitas. Melalui program ini peserta akan belajar mengenai kecerdasan buatan, keamanan siber, komputasi awan dan robotika.
Kemudian, Kementerian memiliki program Next Indonesian Unicorn (NextICorn). Melalui program ini, pemerintah ingin membantu para perusahaan dengan level unicorn untuk mendapatkan pendanaan dan menjembatani mereka dengan investor Seri B.
Rudiantara menuturkan, saat ini pemerintah juga telah mempertimbangkan pertumbuhan industri game. Mengingat ada 43 juta pemain game aktif saat ini. “Tahun 2017, pemasukan dari games digital meraih miliaran dollar. Kami bahkan sekarang memiliki sejumlah liga gaming nasional,” ujar Rudiantara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini