Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sambung Rasa Kadin, 2 Paslon Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo Adu Gagasan soal Potensi dan Aglomerasi Solo Raya

Dua paslon Pilwalkot Solo 2024 beradu gagasan seputar kepemimpinan untuk kemajuan ekonomi Kota Solo di ajang Sambung Rasa Kadin.

5 Oktober 2024 | 11.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Solo - Dua pasang calon (paslon) pada Pemilihan Wali Kota atau Pilwalkot Solo 2024 beradu gagasan seputar kepemimpinan untuk kemajuan ekonomi Kota Solo di ajang Sambung Rasa di Hotel The Sunan Solo, Jawa Tengah, Jumat malam, 4 Oktober 2024. Acara itu diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Solo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedua paslon dalam Pilwalkot Solo 2024 itu adalah Teguh Prakosa-Bambang Nugroho yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Respati Ardi-Astrid Widyani yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Acara dibuka oleh Ketua Kadin Kota Solo, Ferry Septha Indrianto, yang memaparkan narasi seputar aglomerasi dan potensi yang dimiliki kota berjuluk Kota Bengawan itu untuk berkembang di masa depan.

"Selama ini kita kehilangan potensi lokal kita. Selama aglomerasi tidak terwujud, kita akan kehilangan terus, apalagi kalau wilayah kita tinggal sedikit banget," ungkap Ferry di hadapan hadirin. 

Salah satu hal yang menjadi sorotan Kadin dalam pengembangan potensi Kota Solo adalah optimalisasi sumber daya lokal. Pembangunan perekonomian daerah, menurut Ferry akan sangat ditopang keberhasilannya dari entitas perusahaan lokal yang dimiliki Kota Solo. 

Melalui acara yang mengusung tema Mengawal Transformasi Surakarta Menuju Indonesia Emas 2045 di Solo itu, dua paslon mengemukakan ide dan gagasan mereka atas sejumlah permasalahan yang diungkap beberapa perwakilan dari Kadin dan dari organisasi atau asosiasi yang masih berada di bawah naungan Kadin. Pertanyaan itu di antaranya soal program menambah pendapatan asli daerah (PAD), peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), hingga soal aglomerasi Solo Raya.

Ketua Dewan Penasihat Kadin Solo, Abdullah Suwarno, menyinggung soal apa yang bakal diupayakan para paslon untuk bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan alokasi APBD. Dia mengatakan peningkatan PAD bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan ekstensifikasi dan intensifikasi.

"Mohon maaf ya, saya batasi, jangan terus naikkan PBB lagi. Ini yang bahaya. Cari yang lain yang belum dipungut," kata Abdullah

Menanggapi pertanyaan itu, calon wali kota Solo nomor urut 2, Respati, menilai hal ini memerlukan kreativitas seorang wali kota.

"Swastanisasi ini jadi penting sekali, dana-dana CSR,wali kota sebagai brand ambassador untuk mencari dana di luar Kota Surakarta. CSR menjadi sangat penting apabila kita tidak bisa bergantung dari APBD-nya," kata Respati.

Selanjutnya: Salah satu terobosan yang Respati tawarkan adalah menambah satu hotel bintang lima....

Salah satu terobosan yang Respati tawarkan adalah menambah satu hotel bintang lima, karena Solo kini menuju kota wisata. Dia juga menawarkan revisi Perda Pariwisata.

Sementara itu, calon wakil wali kota Solo nomor urut 1, Bambang Nugroho, menyebut kolaborasi dengan kepala daerah lain sangat penting untuk meningkatkan PAD, termasuk kolaborasi dengan para pengusaha.

"Untuk meningkatkan PAD, kita akan coba investasi di kabupaten-kabupaten yang ada. Supaya apa, pariwisata kita yang sumber daya alam tidak ada, kita investasi di sana. Sehingga judulnya, orang datang ke Surakarta, ayo ke Solo, orang bisa datang ke kabupaten-kabupaten. Dengan apa, kolaborasi," kata Bambang.

Pertanyaan lain datang dari Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Pendidikan Informasi dan Advokasi Kadin Solo, Kresna Bayu Sangka, yang menyinggung soal perkembangan indikator pendidikan Kota Solo yang cenderung naik. Namun, permasalahan muncul antara kompetensi SDM dengan kebutuhan pasar yang dinamis.

"Program-program peningkatan keterampilan dan kompetensi atau skill up SDM juga belum bisa maksimal," kata Bayu.

Menanggapi soal itu, calon wali kota Solo nomor urut 1, Teguh Prakosa, mengatakan Solo sudah membangun infrastruktur untuk melatih sumber daya manusia (SDM) yang diawali sejak periode kedua Wali Kota Solo, Jokowi. Pembangunan itu dilanjutkan lagi di era Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.

Teguh mencontohkan, pelatihan skill tenaga kerja sudah disediakan di Solo Techno Park (STP), seperti pelatihan las di air, hingga yang terbaru, yaitu AI Experience Center. Sedangkan untuk lapangan kerja, Teguh menyebut ada event job fair. Namun, ia menilai dalam hal ini ada kelemahan juga yang sifatnya bukan tepat guna. 

"Anak-anak kita meninggalkan Solo malas. Ini yang harus kita ubah. Kita biayai pelatihan di STP ada las, las di bawah air. Kan di Solo tidak ada yang membutuhkan las di bawah air. Apa mau ngelas ning jero (di dalam) sumur, tidak ada. Yang ada di luar Jawa semuanya. Jobnya ada, nyuwun sewu mboten wonten ingkang budal (mohon maaf, tidak ada yang mau berangkat)," ungkap Teguh.

Sehingga, menurut Teguh, pola pikir yang harus diubah untuk memperbaiki mental SDM di Kota Solo.

Sementara itu, calon Wakil Wali Kota Nomor urut 2, Astrid Widyani, mengatakan IPM didasari tiga dimensi, yaitu pendidikan, kesehatan, dan standar kelayakan pendapatan. Ketika IPM berjalan seimbang, barulah pendidikan bisa berbicara soal pembangunan kota.

"Ketika kita berbicara peningkatan SDM, tidak lepas dari tiga hal itu. Surakarta sudah baik, terus meningkat. Tapi ketika kita lihat pemerataan pendidikan ini, kita implementasikan dalam sebuah kebijakan yang lebih tepat guna dan sasaran," kata Astrid.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus