Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Santai Saja Demi Selatan

KTT Utara-Selatan yang berlangsung di Meksiko, bersifat lobby, tak ada keputusan. Presiden AS Ronald Reagan menganjurkan bantuan negara maju untuk dunia ke tiga sebaiknya disalurkan melalui perusahaan. (eb)

31 Oktober 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAYA ingin mendengar dan belajar," kata Ronald Reagan. Maka pergilah presiden AS itu menghadiri pertemuan puncak negara maju (Utara) dan negara sedang berkembang (Selatan) di Cancun, Meksiko. Reagan sernula agak enggan menghadirinya-la bahkan khawatir kalau pertemuan itu hanya akan menjadi ajang konfrontasi antara negara kaya dan negara miskin. Kekhawatiran Reagan ini semula agak beralasan. Selama beberapa tahun belakangan ini banyak negara sedang berkembang yang menuntut perlakuan yang adil dalam perdagangan dunia. Ada pula yang menuntut agar negara kaya lebih banyak membantu usaha pemerataan kekayaan dunia. Tuntutan ini kemudian lebih diperjelas oleh laporan komisi mengenai pembangunan internasional yang dipimpin bekas Kanselir Jerman Barat, Willy Brandt. Dalam laporan Brandt itu diusulkan agar negara maju memberikan bantuan sebesar-besarnya kepada Dunia Ketiga. Dan kepada badan internasional agar memberikan pinjaman dengan bunga yang rendah. Laporan itu juga mengusulkan diadakannya pertemuan anura pemimpin-pemimpin negara Utara dan Selatan. Gagasan inilah yang kemudian mendasari pertemuan Cancun. Pekan lalu hadir 8 kepala pemerintahan negara maju, yaitu AS, Prancis, Inggris, Jepang, Kanda, Jerman Barat, Austria dan Swedia. Sementara dari negara sedang berkembang hadir RRC, India dan 12 negara lainnya. Dan sejak awal sidang hampir semua yang hadir juga tak berharap banyak. "Dalam situasi internasional sekarang ini adalah sia-sia dan utopis untuk mengharapkan hasil yang cepat dan spektakuler," kata Presiden Jose Lopez Portillo, tuan rumah. Memang KTT ini sejak semula sudah direncanakan untuk tidak mengeluarkan keputusan. Bahkan penyelenggaraannya juga tanpa agenda. Sehingga tekanannya lebih banyak ditujukan pada adanya tukar menukar pikiran antara pemimpin dari negara maju dan negara sedang berkembang. Maka bersifat lobby saja. Gaya Marcos Namun suasana pertemuan itu cukup santai. Presiden Reagan bahkan merasa tak perlu datang pada waktunya ketika upacara pembukaan berlangsung. Ia terlambat 13 menit. Semua orang terpaksa menunggu. Dan Presiden Lopez juga terpaksa menunda pidato pembukaannya. Menurut seorang pejabat Meksiko, Presiden Lopez jengkel sekali. Tapi pejabat AS yang mengiringi Reagan menyalahkan elevator buatan Jepang yang lambat jalannya. Lain lagi gaya residen Ferdinand Marcos dari Filipina, satu-satunya dari Asia Tenggara. Di luar kesibukan konperensi, ia lebih suka main olahraga ski air. Suatu pagi ia mencoba menampilkan kemampuannya itu denga mengundang beberapa wartawan. Sementara itu anggota delegasi Filipina sengaja berdiri di dermaga untuk memberi applause. Sesudah 3 putaran, Marcos berhenti dan membalas tepuk tangan. Bagian penerangan delegasi Filipina dalam satu siaran pers kemudian mengutip keterangan seorang penduduk Meksiko bahwa "adalah luar biasa buat orang yang berusia 64 tahun masih bisa main ski seperti itu." Bagi Marcos publikasi serupa ini rupanya penting. Kesempatan membina citra memang tersedia di pulau wisata Cancun. Dan pertemuan yang dihadiri 1500 anggota delegasi dan 2500 wartawan jadi lebih meriah karena adanya tingkah yang aneh-aneh itu. Ada juga yang serius seperti Menlu Jerman Barat, Hans Dietrich Genscher, yang memperjuangkan Negosiasi Global seperti diusulkan Dunia Ketiga. Dan Reagan di situ tak lupa mengingatkan bahwa bantuan AS sudah begitu banyak, tahun lalu saja sebesar US$ 7,1 milyar. Bantuan negara maju yang lebih besar buat kepentingan Dunia Ketiga, menurut Reagan, sebaiknya disalurkan melalui peranan sektor (perusahaan) swasta. "Sejak semula kami sudah mengetahui jalan pikiran Presiden Reagan," kata PM India Ny. Indira Gandhi seusai pertemuan itu. "Namun kami harap dia mempelajari sekian banyak yang sudah didengarkannya di sini."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus