Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Saran buat Generasi Z sebelum Masuk Dunia Kerja

Berikut hal yang perlu diperhatikan generasi Z yang berencana memulai karir dan mencari pekerjaan.

17 Mei 2023 | 14.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Mencari Lowongan Kerja. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog dan pakar pengembangan sumber daya manusia Endang Retno Wardhani menyebut beberapa hal yang harus diketahui generasi Z atau gen Z  sebelum memasuki dunia kerja. Menurutnya, tantangan yang dihadapi generasi Z, terutama yang baru saja memasuki dunia kerja, sangat besar karena pandemi COVID-19 dapat membuat jarak dalam daya kompetensi gen Z dengan kebutuhan perusahaan saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Proses belajar atau training belum semua organisasi melihatnya sebagai isu penting,” kata psikolog yang akrab disapa Dhani ini dalam paparannya di acara “ZTalks Upskilling The Indonesian Modern Workforce” di Jakarta, Selasa, 16 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Oleh sebab itu, gen Z butuh dorongan untuk memperkuat literasi, terutama di bidang teknologi dan digital yang saat ini banyak digunakan. Untuk itu, gen Z dapat memilih bentuk atau jenis pembelajaran yang dapat menunjang pengembangan kompetensi, terutama di bidang pekerjaan yang diinginkan.

Salah satu bentuk pembelajaran yang dapat dipilih adalah pelatihan berbasis digital yang saat ini cukup banyak tersedia di Indonesia. Hal ini sesuai karakter gen Z yang lebih senang sesuatu yang atraktif agar minat untuk mempelajari keahlian atau pengetahuan baru semakin meningkat. Motivasi gen Z untuk belajar pun akan semakin tinggi sehingga persyaratan masuk kerja yang dibutuhkan dapat terpenuhi.

Selain itu, gen Z dapat mengakses informasi yang kredibel mengenai hal-hal yang diperlukan dalam persiapan kerja di masa mendatang, seperti informasi perusahaan tujuan, keahlian yang dibutuhkan pada perusahaan yang dituju, dan lainnya. Gen Z juga perlu mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing-masing agar sesuai kompetensi yang perusahaan butuhkan saat mereka melamar pekerjaan.

Jangan mager
Dhani juga mengingatkan agar gen Z jangan malas gerak. Terkadang, perasaan mager tersebut dapat menghambat untuk berkembang, salah satunya untuk mempelajari hal baru. Jika merasa mager, mereka dapat memanfaatkan kelompok pertemanan untuk memacu semangat. Dhani mengatakan gen Z cenderung melihat siapa saja yang dapat mempengaruhi mereka untuk melakukan suatu hal sehingga melihat teman sebagai rekan belajar dapat membuat mereka terdorong untuk melakukan hal yang lebih positif.

Ia juga menyarankan agar gen Z yang saat ini sedang dalam tahap mencari kerja untuk mempersiapkan diri dengan baik. Ubah pola pikir yang sebelumnya ragu-ragu dalam melakukan suatu hal. Salah satunya mencari pekerjaan, menjadi optimisme agar hasil yang didapatkan dapat lebih maksimal.

Selain itu, perlihatkan sikap yang baik selama proses pencarian kerja berlangsung karena personalia atau sumber daya manusia selalu melihat sikap yang ditunjukkan calon pekerja di perusahaan mereka. Manfaatkan juga pusat karir di kampus-kampus untuk mengetahui informasi seputar pekerjaan agar gen Z dan calon pekerja lebih mampu mempersiapkan karir.

“Manfaatkan career center di setiap akademi, mahasiswanya sendiri harus mendorong diri karena wadah itu disiapkan,” tegasnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus