Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik Eddy Abdurrachman sebagai Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit. Eddy pun menggantikan dirut sebelumnya, Dono Boestami, yang sudah menjabat sejak Februari 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya harap Eddy Abdurrachman bisa memanfaatkan dana yang dikelola BPDP Kelapa Sawit untuk aktivitas-aktivitas yang sesuai dengan tujuan membangun industri berkelanjutan," kata Sri Mulyani dalam acara pelantikan di Gedung Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin, 2 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
BPDP Kelapa Sawit adalah Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan. Tugas lembaga ini yaitu mengelola dana perkebunan kelapa sawit untuk menjaga keberlangsungan industri kelapa sawit sebagai komoditas strategis nasional Indonesia.
Sementara, Eddy pun bukanlah orang baru di Kemenkeu. Ia tak lain adalah pensiunan Kemenkeu yang dulunya menjabat sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai pada tahun 2004. Selain itu, Ia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Selain itu, Sri Mulyani juga berpesan kepada Eddy bahwa tugas dan tanggung jawab Dirut BPDP Kelapa Sawit sangat berat dan penuh tantangan. Sebab, kata dia, saat ini Indonesia telah menjadi negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia atau lebih dari dari 55 persen produksi dunia.
Menurut dia, industri sawit pun telah menjadi penghasil devisa terbesar dengan kontribusi sebesar 13,5 persen dari total ekspor non migas sebesar USD22,3 miliar. Selain itu, Industri Sawit juga meningkatkan kemandirian energi dengan cara menggantikan bahan bakar fosil dengan bahan bakar terbarukan berbahan dasar sawit.
Pemerintah mendorong program Bauran Biodiesel 30 persen (B30 agar industri sawit bisa berperan dalam penghematan devisa. "Melalui pengurangan impor solar senilai US$ 8 miliar per tahun”, kata Sri Mulyani.