Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Sri Mulyani: Pengangguran RI Turun Signifikan, Kemiskinan Kembali Single Digit

Menteri Sri Mulyani Indrawati mengatakan angka pengangguran di Indonesia saat ini sudah berada di level 5,45 persen.

10 Juli 2023 | 16.09 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Desember 2022. Sri Mulyani menjelaskan sejauh ini prevalensi perokok laki-laki dewasa mencapai 71,3 persen, sehingga membuat Indonesia menduduki peringkat pertama tertinggi di dunia. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Desember 2022. Sri Mulyani menjelaskan sejauh ini prevalensi perokok laki-laki dewasa mencapai 71,3 persen, sehingga membuat Indonesia menduduki peringkat pertama tertinggi di dunia. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi bukan satu-satunya indikator penting pada suatu negara. Menurut dia, ada indikator lain yang menggambarkan kesejahteraan dan harus mengalami perbaikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Pertumbuhan ekonomi yang baik diserta dengan penurunan pengangguran,” ujar dia dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran, di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Senin, 10 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka pengangguran di Indonesia saat ini, kata Sri Mulyani, sudah berada di level 5,45 persen. Angka tersebut turun cukup signifikan jika dibandingkan tahun 2021 yang melonjak akibat pandemi Covid-19 di angka 6,26 persen.

“Artinya 700 ribu dari 8,7 juta ke 8 juta orang menganggur sudah menurun atau sudah mendaopatkan pekerjaan,” tutur Sri Mulyani.

Selain itu, bendahara negara melanjutkan, tingkat kemiskinan Indonesia juga sudah semakin membaik. Angkanya 9,57 persen atau kembali ke single digit, meski belum mencapai angka sebelum pandemi Covid-19 di level 9,22 persen.

“Namun arahnya sangat jelas yaitu penurunan yang ajek bersama dengan pemulihan ekonomi,” ucap Sri Mulyani. “Gini koefisien kita juga membaik lagi sesudah sempat mengalami pemburukan akibat pandemi pada tahun 2020 dan 2021.”

BPS sebelumnya mengumumkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia turun 0,38 persen pada Februari 2023 bila dibandingkan Februari 2022, yakni dari 5,83 persen menjadi 5,45 persen.

Per Februari 2023 tercatat jumlah pengangguran nasional sebanyak 7,99 juta orang atau turun 0,41 juta orang bila dibandingkan periode serupa tahun 2022 yang sebesar 8,4 juta orang.

"Pertumbuhan ekonomi turut memberikan dampak positif terhadap penurunan tingkat pengangguran terbuka," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud di Jakarta, Jumat, 5 Mei 2023.

MOH KHORY ALFARIZI | ANTARA

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus