Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Platform Pas untuk Pekerja Lepas

Sampingan memberdayakan 850 ribu mitra pekerja di 80 kota.

13 Februari 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mitra Agen Sampingan melakukan pekerjaan dari platform Sampingan. DOK. Sampingan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Sampingan menawarkan jasa manajemen freelancer.

  • Jumlah freelancer terus meningkat.

  • Sampingan mematok tarif berbeda untuk tiap layanan manajemen freelancer.

Jumlah pekerja lepas atau freelancer kian bertumbuh. Lantaran mengejar fleksibilitas kerja atau penghasilan tambahan, banyak orang yang banting tulang menjadi freelancer. Di lain pihak, korporasi pun kian membutuhkan tenaga semacam ini demi menekan beban operasi, seperti aneka tunjangan yang harus diberikan kepada pekerja tetap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun tak semua perusahaan bisa leluasa mengelola freelancer, dari perekrutan hingga pengelolaannya. Karena itu, banyak perusahaan yang mencari mitra atau agen pengelola freelancer. Peluang ini yang kemudian ditangkap oleh Wisnu Nugrahadi. “Mereka tak bisa memeriksa latar belakang dan memantau kinerja freelancer, sehingga ada kemungkinan tak memenuhi standar,” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para freelancer, kata Wisnu, juga membawa aneka masalah, seperti skema pengupahan yang tidak ideal. Lulusan program studi bisnis ekonomi Universitas Padjadjaran itu mengaku sering mengurusi pekerja lapangan saat masih bergabung dalam tim operasional Gojek hingga pertengahan 2018. Dari situ, dia mendengar banyak cerita. “Vendor outsourcing sering mengambil komisi yang besar dari para pekerja, 30-40 persen,” ucapnya. “Padahal freelance juga bebannya besar."

Persoalan ini membuat Wisnu tergerak untuk membuat solusi berupa platform digital. Dibantu dua teman lamanya, Margana Mohamad dan Dimas Pramudya, Wisnu mengembangkan platform digital untuk menyokong seleksi dan manajemen freelancer bernama Sampingan pada akhir 2018. “Kami memulai Sampingan sebagai portal pendaftaran kerja. Tapi kemudian kami memperluas jenis bisnisnya,” ujar Wisnu.

Apilkasi Sampingan. Dok. Sampingan

Salah satu model bisnis Sampingan diistilahkan sebagai Man Power atau membantu seleksi pekerja lepas agar sesuai dengan kebutuhan klien. Tim Sampingan terlibat dalam proses administrasi, seperti sistem kepegawaian dan penggajian. Bisnis kedua Sampingan disebut Solutions, yang berupa pembekalan untuk korporasi agar lebih mantap merancang proyek outsourcing. Layanan terakhir adalah System, yaitu aplikasi software as a service (SaaS) untuk memantau lokasi dan presensi pekerja.

Tarif tiap layanan ini berbeda. Dari skema Man Power, Sampingan bisa mendapat komisi 10-20 persen dari setiap proyek yang dibantu oleh tim. Untuk Solutions, klien membayar layanan manajemen sesuai dengan proyek. Adapun System dibayar dengan biaya bulanan.

Menurut Wisnu, Sampingan sudah melebarkan usaha ke 80 kota di seluruh Indonesia. Mayoritas pengguna berasal dari pusat ekonomi, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Sudah ada lebih dari 850 pekerja lepas yang masuk platform Sampingan dan dipekerjakan pada 150 perusahaan. Sebagian besar klien beroperasi di bidang logistik, transportasi, dan industri barang konsumsi.

Wisnu mengklaim mitra pekerja Sampingan terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). “Karena perusahaan jarang memberikan jaminan kesehatan bagi pekerja tidak tetap,” katanya.

Krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 menumbuhkan volume layanan Sampingan. Ketika bisnis gulung tikar dan tingkat pengangguran melonjak, para eks pekerja mencari pendapatan alternatif dari proyek jangka pendek. Menurut Wisnu, Badan Pusat Statistik (BPS) sempat mencatat jumlah freelancer mencapai 33,34 juta orang pada tahun lalu atau tumbuh 26 persen dibanding pada 2019. Jumlah unduhan aplikasi ini meningkat empat kali lipat pada 2020 atau mencapai 1 juta unduhan.

Awal bulan ini, Sampingan mendapatkan pendanaan Seri A sebesar US$ 5 juta yang akan dipakai untuk pengembangan fitur layanan. Modal ini diperoleh dari Altara Ventures, Golden Gate Ventures, Antler, dan sejumlah investor lain.

Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga, mengatakan jumlah freelancer terus naik selama dua tahun belakangan sebelum akhirnya melonjak saat pandemi Covid-19. “Peningkatan akses teknologi dan digitalisasi profesi memungkinkan berbagai posisi yang tidak perlu berkantor secara harian,” ucapnya kepada Tempo.

Pekerja aktif didominasi usia muda atau milenial yang cenderung nyaman bekerja dengan waktu yang fleksibel. Selain itu, ada angkatan kerja baru yang harus berinovasi dengan waktu luangnya karena belum terserap oleh aktivitas ekonomi kala pandemi. “Banyak pelaku bisnis yang merambah ke kanal online tentu membuka kesempatan kerja,” kata Bima seraya mengatakan bahwa industri digital Indonesia masih memerlukan 9 juta talenta dalam 15 tahun ke depan.

YOHANES PASKALIS | CRUNCHBASE


CEO & Co-founder Sampingan Wisnu Nugrahadi (kiri), CCO dan Co-founder Margana Mohamad dan Co-founder Sampingan Dimas Pramudya Putra. Dok. Sampingan

 

Profil
Nama perusahaan: PT Sampingan Mitra Indonesia
Awal berdiri: 2018
Sektor usaha: ketenagakerjaan
Co-founder:
- Wisnu Nugrahadi (Co-founder dan Chief Executive Officer)
- Dimas Pramudya Putra (Co-founder dan Chief Product Officer)
- Margana Mohamad (Co-founder dan Chief Cmmunication Officer)
Pendanaan: Altara Ventures, Golden Gate Ventures, Antler, Access Ventures, XA Network, iSeed SEA.
Alamat: Tempo Scan Tower 32nd Floor, Jalan H. R Rasuna Said, Jakarta Selatan

Artikel ini adalah kerja sama Koran Tempo dengan KRAsia.

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus