Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi bersama Wamen BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo memeriksa dan memastikan stok beras nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bayu menyatakan Bulog saat ini mempunyai persediaan beras sebanyak 1,6 juta ton, dengan tambahan stok beras impor yang sedang dalam perjalanan. Ia menekankan bahwa ketersediaan beras untuk distribusi tahun 2024 akan aman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bayu mengatakan sejak diberlakukannya upaya modernisasi Bulog, kualitas beras Perum Bulog dapat dijamin. Distribusi saat situasi darurat untuk mengatasi kebutuhan lonjakan beras juga dapat dipenuhi dengan cepat.
“Saat ini Bulog sangat siap menjalankan tugasnya sebagai Operator Utama guna menjalankan penugasan pengelolaan pangan dari Pemerintah,” kata Bayu.
Ketiga pejabat tersebut mengunjungi fasilitas Mesin Rice to Rice (RtR) milik Bulog dalam bidang teknologi pangan. Pemeriksaan tersebut untuk memastikan penerapan teknologi RtR tidak hanya meningkatkan kualitas dan mutu beras Bulog.
Fasilitas Perum Bulog dengan mesin Rice to Rice
"Dilengkapinya gudang-gudang pangan Perum Bulog dengan mesin Rice to Rice ini, maka kemampuan pengelolaan kualitas pangan pemerintah semakin baik, dan upaya menjamin ketersediaan pangan dalam jangka waktu panjang sudah bisa kita penuhi," ujar Tiko, sapaan akrab Wamen BUMN, dalam agenda pengecekan stok beras di Kawasan Pergudangan Bulog Sunter Timur, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu, 30 Desember 2023.
Setelah mengamati mesin pengolahan RtR, Tiko meninjau Gudang Bulog yang telah menerapkan Sistem Manajemen Gudang. Gudang tersebut tersedia dengan ketersediaan stok beras yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah.
"Perum Bulog mampu menyediakan kebutuhan pokok, khususnya beras yang ditugaskan pemerintah dalam jumlah yang sangat aman,” kata Tiko.