Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Storytelling Kian Penting di Era Digital

Tempo Institute meyakini bahwa storytelling, penceritaan, adalah teknik yang kian penting di era digital.

11 Desember 2018 | 18.48 WIB

Workshop storytelling Tempo Institute dan Bekraf di Gedung Tempo, 26 April 2018. Kegiatan ini mengawali rangkaian roadshow dan pendampingan Komunitas Bekraf dan Tempo Kreatif atau KomBeT di dua belas kota. Foto Hindrawan/TEMPO
Perbesar
Workshop storytelling Tempo Institute dan Bekraf di Gedung Tempo, 26 April 2018. Kegiatan ini mengawali rangkaian roadshow dan pendampingan Komunitas Bekraf dan Tempo Kreatif atau KomBeT di dua belas kota. Foto Hindrawan/TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tempo Institute meyakini bahwa storytelling, penceritaan, adalah teknik yang kian penting di era digital. Produk kreatif, gerakan sosial, juga branding lembaga maupun personal di media sosial, semua membutuhkan narasi menarik. “Banyak inisiatif bagus, produk keren, kebijakan bagus, dan program inspirarif yang tidak diketahui publik hanya karena tidak diceritakan dengan menarik,” kata Mardiyah Chamim, Direktur Tempo Institute.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Karena itulah teknik menulis storytelling menjadi bagian penting dalam MasterClass Tempo Media Week, 14-16 Desember 2018, yang digelar di Gedung Tempo, Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada 14 kelas yang akan tampil dalam jajaran MasterClass TMW 2018 ini, yakni Ahmad Fuadi (penulis novel), Alberthiene Endah (penulis biografi), Burhan Sholihin (Tempo.co), Daru Priyambodo (redaktur senior Tempo), David Nurbianto (komika), Ijar Karim (fotografer Tempo), Kendra Paramita (redaktur grafis Tempo), Leila S. Chudori (penulis novel), Mardiyah Chamim (Tempo Institute), Okky Madasari (penulis novel), Prita Laura (konsultan komunikasi), Qaris Tajudin (redaktur Tempo), Trinity (penulis perjalanan), dan Yosep Suprayogi (Teras.id) yang akan berbagi jurus kreatif dan teknik storytelling dalam berbagai format di MasterClass TMW (www.tempo-institute.org).

Storytelling sebenarnya adalah teknik bercerita yang diterapkan ratusan tahun. Seiring perkembangan zaman, storytelling tak hanya untuk dongeng pengantar tidur tetapi juga untuk mendorong nilai tambah produk kreatif dan menggulirkan gerakan sosial. Fakta sejarah pun lebih menarik jika disampaikan dalam bentuk cerita yang menampilkan sisi manusia. “Kreativitas, keunikan, adalah kunci memenangkan persaingan di tengah zaman digital yang serba otomatis ini,” kata Wimala Djafar, ahli strategi pemasaran di Hakuhodo Agency.

Yus Ardiansyah, Kepala Divisi Pelatihan Tempo Institute, menambahkan bahwa teknik menulis storytelling akan mewarnai menu Kalender Pelatihan 2019. “Akan ada 16 kelas yang kami gelar pada 2019, antara lain Kelas Storytelling untuk Konten Digital dan Cerita Perubahan,” kata Yus.

Kelas bertutur ini telah diterapkan pada Program Pendampingan Komunitas Kreatif Bekraf dan Tempo Institute (Kombet) pada 2018. Ada 12 komunitas kreatif yang diajak menerapkan teknik storytelling, yakni pegiat ekonomi kreatif di Sumatera Barat (Padang), Jawa Timur (Surabaya, Bojonegoro, dan Malang), Bali (Karangasem), Nusa Tenggara Timur (Maumere, Belu, dan Kupang), Sulawesi Tenggara (Kendari), Kalimantan Barat (Singkawang), Jawa Barat (Bandung Barat), dan Papua (Merauke).

Laode Muhammad Ishaq, peserta pelatihan storytelling di Kendari, menyatakan dia mengubah gaya pemasarannya. Pemilik merek Masker Bunga Turi mengandalkan testimoni sederhana para pelanggan untuk memasarkan produknya. Kini, ia menggunakan foto berkonsep yang disertai cerita tentang bunga turi, mulai dari bahan, proses pembuatan, khasiatnya, dan orang-orang yang terlibat.

Hasilnya, dengan jurus storytelling, penjualan produknya meningkat secara signifikan. Biasanya ia memproduksi masker seminggu sekali, kini meningkat menjadi tiga kali dalam seminggu. “Pasar saya juga semakin luas. Tadinya hanya melayani konsumen di Kendari, kini konsumennya meluas sampai di Bandung, Yogyakarta, dan Nusa Tenggara,” ujar Pendiri Baubau Creative Forum ini.

Sepanjang 2019, TI akan menggelar 16 ragam menu Kelas Reguler di Dapur Tempo. Calon peserta yang berminat dapat mendaftarkan diri melalui www.tempo-institute.org, atau hotline (whatsapp) 0812-8815-1738. Peserta akan mendapat fasilitas berupa t-shirt eksklusif, buku Jurnalistik Dasar: Resep dari Dapur Tempo, training kit, sertifikat, dan kupon diskon kelas online #KelasTanpaBatas senilai Rp 200 ribu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus