Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BUCE Serpara tampak tegang. Kemarahan terlihat jelas di wajah laki-laki kelahiran Maluku itu. Penyulutnya adalah headline sebuah koran Ibu Kota yang menyebutnya sebagai provokator kerusuhan di Maluku yang tidak kunjung mereda setelah meletus sekitar setahun silam. Akibatnya, Buce harus hengkang dari rumahnya mencari tempat persembunyian. "Pers telah memfitnah tanpa konfirmasi. Pers ikut memperburuk keadaan di Maluku," kata Buce dengan suara bergetar sambil membanting koran yang membuatnya gusar itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo