Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sumba Akan Jadi Sentra Budidaya Sapi Wagyu

Tahun ini, NTT menerima bantuan sperma untuk 100 bibit sapi wagyu dari Kementerian Pertanian.

8 Maret 2020 | 13.26 WIB

Ilustrasi Steak Wagyu Sirloin, Willie Brothers Steakhouse. Tempo/Reza Maulana
Perbesar
Ilustrasi Steak Wagyu Sirloin, Willie Brothers Steakhouse. Tempo/Reza Maulana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Nusa Tenggara Timur menetapkan Pulau Sumba sebagai pusat pengembangan sapi jenis wagyu. Budi daya sapi premium ini didorong untuk memenuhi kebutuhan daging berkualitas dalam negeri maupun pasar ekspor.

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu mengatakan, tahun ini pihaknya menerima bantuan sperma untuk 100 bibit sapi wagyu dari Kementerian Pertanian. Selanjutnya bibit sapi wagyu itu akan dikembangkan di provinsi tersebut dengan bantuan investor Rusia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pemerintah NTT memilih Pulau Sumba sebagai pusat pengembangan bibit sapi wagyu karena kondisi alamnya sangat memungkinkan untuk pengembangan sapi ini," kata Marius Ardu Jelamu, Ahad 8 Maret 2020. 

Menurut Marius, untuk pengembangan sapi wagyu tidak bisa sembarangan, karena membutuhkan pengetahuan, pengalaman, keahlian dan yang mumpuni. Namun, Pulau Sumba diakui sudah sangat cocok sebagai lokasi pengembangan sapi jenis wagyu ini

"Sapi Wagyu inilah yang dikembangkan di Jepang dan dagingnya yang berkualitas dan mahal memenuhi berbagai restoran di Jepang dan negara maju lainnya. Jika ini dikembangkan di NTT tentu pakan ternak, kandang dan keseluruhan ekosistem pengelolaannya didesain sebaik mungkin dengan melibatkan para pakar," kata Marius.

Menurut Marius, Gubernur Viktor Bungtili Laiskodat menginginkan para peternak sapi di NTT memelihara dan memiliki sapi Wagyu yang harganya satu ekor bisa mencapai Rp 1 miliar ini.

Sapi wagyu kata Marius memiliki kecenderungan genetik berupa pemarmeran (marbling) tinggi dan memproduksi lemak tak jenuh berminyak dalam jumlah besar. Kualitas daging sapi wagyu sangat tinggi sehingga harganya juga mahal. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

ANTARA


 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus