Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara mengatakan pengembangan kawasan tranmigrasi tidak hanya akan dilakukan di Pulau Rempang. Namun, mencakup wilayah Pulau Galang, Pulau Lingga, sampai Natuna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rencana ini muncul di tengah programnya untuk melaksanakan transmigrasi lokal warga terdampak proyek Rempang Eco City di Kota Batam, Kepulauan Riau. “Nanti akan kami lakukan semacam pembangunan kawasan terpadu. Fokusnya, industri maritim,” kata Iftitah saat ditemui usai acara diskusi ‘Dinamika dan Perkembangan Ekonomi Dunia Terkini’ di Jakarta, Minggu, 13 April 2025.
Iftitah menuturkan, pengembangan kawasan transmigrasi dilakukan hingga Natuna karena program transmigrasi saat ini bukan sekadar untuk memindahkan orang. Ia berujar, transmigrasi akan berfokus pada pengembangan kawasan terpadu dan terintegrasi, serta fokus pada pembangunan manusia. Politikus Partai Demokrat ini melirik Natuna karena punya potensi di sektor maritim. “Kita selalu mengglorifikasi Indonesia kaya akan maritim tapi belum ada yang percaya diri bahwa kita sukses dalam industri maritim. Kenapa tidak kita pilotkan ke sana,” ucap Iftitah.
Dengan pembangunan kawasan terpadu sampai Natuna, Iftitah berencana menjadikan Rempang sebagai titik penghiliran. Sementara, kapal-kapal akan bersandar di Natua. Masyarakat yang akan berlayar juga bisa berangkat dari Natura dengan menempuh perjalanan udara terlebih dulu dari Rempang. Soal ini, Iftitah menyatakan Kementerian Transmigrasi sebagai pioneer siap melakukan uji coba.
Tak cuma potensi sektor maritim, Iftitah melirik Natuna menjadi bagian dari pengembangan kawasan transmigrasi karena wilayah terebut menjadi Serambi Indonesia di perbatasan. Purnawirawan TNI AD itu menyebut adanya aspek pertahanan dan ketahanan nasional. “Kalau kita cukup kuat dan mendapatkan manfaat di situ, itu juga akan memperkuat NKRI,” kata Iftitah. “Termasuk juga kami akan mengembangkan yang di Merauke, wilayah perbatasan.”
Sebelumnya, Iftitah menyatakan program transmigrasi di era Presiden Prabowo Subianto berbeda dengan transmigrasi era Orde Baru di bahwa kepemimpinan Presiden Soeharto. Iftitah mengatakan program ini bertransformasi, sehingga tidak hanya sekadar program memindahkan penduduk dari wilayah padat ke wilayah kurang padat untuk pemerataan.
Menurutnya, transmigrasi akan dilakukan dengan mengembangkan kawasan ekonomi yang terintegrasi. Menurut dia, penciptaan kawasan ekonomi akan mendorong orang melakukan transmigrasi secara sukarela, bahkan mandiri. Iftitah menyebut konsep ini sebagai strategi laron. “Kalau ada lampu, laron akan kumpul,” kata Iftitah kata Iftitah ketika ditemui Tempo di kantornya pada Kamis, 30 Januari 2025. Ia menganalogikan lampu sebagai pusat ekonomi yang mampu menarik banyak orang. Iftitah juga berujar pengembangan kawasan ekonomi transmigrasi tidak hanya fokus pada sektor pertanian. Namun, mencakup sektor maritim hingga pariwisata.
Pilihan editor: Menhub: Penurunan Jumlah Pemudik 2025 Bukan Tanda Ekonomi Melemah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini