Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Tak secemerlang etalase

Diubahnya nama pasaraya sarinah jaya menjadi pasaraya, banyak menimbulkan tanda tanya. agak ketinggalan dibandingkan pusat pertokoan matahari. komposisi manajernya berubah.

8 April 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAUDAGAR Abdul Latief akhir-akhir ini "menghilang." "Pak Latief memang lebih banyak mengurus bisnis udang dan ekspor pakaian jadi. Mungkin, 75% waktunya habis untuk bisnisnya yang baru itu," kata Usman Ja'far. General Manager Pasaraya. Perusahaan eceran itu, yang genap berusia 15 tahun pertengahan Maret lalu, tampaknya agak ketinggalan dibandingkan pusat pertokoan Matahari. Kenyataan itu, dan juga diubahnya nama Pasaraya Sarinah Jaya menjadi Pasaraya saja, banyak menimbulkan tanda tanya. Ada apa? Iklan besar setengah halaman yang menampilkan nama baru bersama komposisi manajer baru tidak dengan sendirinya menjawab rasa ingin tahu orang. Juga perihal cabang Pasaraya di Manggarai, yang tak jauh dari kawasan permukiman elite Menteng dan Tebet. Kuat dugaan, karena Pasaraya Manggarai kurang mujur, maka sampai sekarang belum juga rampung. Sulit mencari pinjaman bank? "Sama sekali tidak," ujar Usman. Jawaban ini pun tak membuat Pasaraya jadi secemerlang etalasenya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus