Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Tak Seseru Gubernur BI

24 Maret 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Belum beres urusan pencalonan Gubernur Bank Indonesia, DPR mesti memilih pengganti Hartadi A. Sarwono. Masa jabatan Deputi Gubernur BI Bidang Moneter itu habis pada 13 Juni nanti. Tapi pemerintah tampaknya masih akan mempertahankan Hartadi. Doktor moneter dari Universitas Oregon, Amerika Serikat, ini dicalonkan kembali untuk masa jabatan 2008-2013. Selain memilih Hartadi, pemerintah juga mengajukan Direktur Eksekutif IMF untuk Asia Tenggara Perry Warjiyo. Sebelumnya, doktor makroekonomi dari Universitas Iowa, AS, ini adalah Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.

Sumber di pemerintahan menyebutkan, Hartadi semula ditawari menjadi Gubernur BI. ”Tapi dia nggak berani,” katanya. Dan ketika dia diajukan lagi sebagai Deputi Gubernur, menurut sumber ini, ”Dalam rencana Presiden, Gubernur BI-nya Agus Martowardojo.” Saat dikonfirmasi, Hartadi mengatakan tak ada bedanya tugas gubernur maupun deputi gubernur. Tapi, dia mengakui, jika mendapat kepercayaan, perlu ada penyempurnaan untuk memperbaiki kinerja BI.

Di kalangan pelaku dan analis pasar, nama Hartadi maupun Perry sudah tidak asing lagi. Keduanya dikenal sama-sama mumpuni di bidang moneter. ”Pasar nyaman dengan calon yang market friendly,” kata Fauzi Ikhsan, ekonom Standard Chartered Bank. Ekonom Kepala Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa juga sependapat. Meski Perry lebih jarang terdengar, kapabilitasnya di bidang moneter tidak diragukan. Namun pasar nyaman dengan sepak terjang Hartadi. ”Dia tidak agresif tapi matang.”

Bagi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, nama Hartadi cukup familiar. Pengalaman berinteraksi dengan DPR pun cukup panjang, khususnya dalam pembahasan asumsi makroekonomi anggaran negara. Selain lebih senior daripada Perry, kata Andi Rahmat dari Fraksi PKS, Hartadi paham betul urusan fiskal dan moneter. ”Kita butuh orang BI yang memahami fiskal.”

Pertarungan politik dalam pemilihan Deputi Gubernur BI ini, menurut Rama Pratama yang juga anggota Fraksi PKS, tidak akan sepanas Gubernur BI. ”Mulus-mulus saja,” katanya. Lontaran serupa juga diutarakan Dradjad H. Wibowo dari Fraksi Partai Amanat Nasional. ”Kalau untuk tingkat deputi, tidak ada politisasi berlebihan.”

Anne L. Handayani, Amandra M. Megarani

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus