Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Tak Terdampak Virus Corona, Harga Emas Antam Stabil

Harga emas batangan Antam bertahan di posisi Rp 774 ribu per gram, tak terpengaruh oleh kehebohan virus corona.

31 Januari 2020 | 09.36 WIB

Ilustrasi Emas Batangan. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Ilustrasi Emas Batangan. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam bertahan seperti harga Kamis kemarin. Namun, jika dilihat dari dua hari lalu, harga emas hari ini naik Rp 3.000. Pada 29 Januari 2020, harga logam mulia sebesar Rp 771 ribu per gram.

"Harga emas batangan satu gram Rp 774.000," seperti ditulis dalam situs resmi logammulia.com pada Jumat, 31 Januari 2020.

Jika dilihat sejak awal 2019, harga emas hari ini masih naik signifikan bahkan memecahkan rekor terbaru dalam satu tahun ini. Pada 2 Januari, harga emas tercatat Rp 665 ribu per gram. Pada 21 Februari, harga naik menjadi Rp 677 ribu per gram. Pada 6 Maret, harga kembali turun jadi Rp 656.500 per gram.

Rekor harga emas tertinggi tahun ini terjadi pada 8 Januari 2020. Pada hari itu, harga emas menyentuh hampir Rp 800 ribu atau berada pada Rp 799 ribu per gram.

Berdasarkan situs logammulia.com harga emas batangan Antam di butik Pulogadung, Jakarta hari ini, yaitu:

1 gram Rp 774.000
2 gram Rp1.497.000
3 gram Rp 2.224.000
5 gram Rp 3.690.000
10 gram Rp 7.315.000
25 gram Rp 18.180.000
50 gram Rp 36.285.000
100 gram Rp 72.500.000
250 gram Rp 181.000.000

Sedangkan, harga emas berukuran 500 gram, yaitu Rp 361.800.000. Dan harga emas batangan 1.000 gram yaitu Rp 723.600.000.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tak seperti harga emas Antam yang stabil, harga emas Comex tergelincir dari penguatannya dan bergerak...

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

di zona merah pada perdagangan pagi ini, Jumat 31 Januari 2020. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak April 2020 dibuka melemah 10,80 poin atau 0,68 persen di level US$1.578,40 per troy ounce.

 

Dilansir Nasdaq, harga emas ini dipengaruhi kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan global akibat wabah virus corona (coronavirus) di Cina, yang melemahkan minat investor terhadap aset-aset berisiko. 

"Kita melihat sedikit aksi penghindaran risiko di pasar akibat kekhawatiran seputar kesehatan global akibat virus corona,” ujar Frank Cholly, pakar strategi pasar senior di RJO Futures, hari ini.

Virus corona ini telah menyebar ke lebih dari 15 negara, menghambat perjalanan global, dan mendorong sejumlah perusahaan untuk menunda operasinya di Negeri Tirai Bambu.

Bahkan, bank sentral AS Federal Reserve menyebut virus ini sebagai sumber ketidakpastian untuk prospek ekonomi. "The Fed tidak menurunkan suku bunga, mereka berada dalam pola holding, tetapi kita akan berada di lingkungan suku bunga yang rendah untuk beberapa waktu dan ini menguntungkan pasar emas," kata  Cholly.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan keadaan darurat global terkait penyebaran virus corona yang mematikan dari Cina. Status baru ini diberikan menyusul laporan kenaikan angka kematian yang drastis.

Seiring dengan pergerakan emas, indeks dolar AS, yang melacak kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, berakhir terkoreksi 0,13 persen atau 0,124 poin ke level 97,867. Pelemahan dolar AS diketahui dapat menyebabkan nilai pembelian emas menjadi lebih terjangkau bagi para pembeli yang membayar dalam mata uang lainnya sehingga dapat mengangkat prospek permintaan logam mulia ini.

HENDARTYO HANGGI | BISNIS

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus