Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tarif Trump, Airlangga Ungkap ASEAN Sepakat Utamakan Negosiasi Dibanding Retaliasi

Pemerintah Indonesia melakukan kesepakatan dengan negara-negara ASEAN untuk memilih langkah negosiasi dengan AS merespons tarif Trump.

7 April 2025 | 15.05 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto bersama jajaran kementerian dan perwakilan pelaku industri mengumumkan hasil rapat respons tarif resiprokal Amerika Serikat di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, 7 April 2025. Tempo/Ilona
Perbesar
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto bersama jajaran kementerian dan perwakilan pelaku industri mengumumkan hasil rapat respons tarif resiprokal Amerika Serikat di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, 7 April 2025. Tempo/Ilona

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hanya ada waktu sekitar 3 hari sebelum tarif resiprokal atau tarif Trump resmi diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Pemerintah Indonesia telah memutuskan tak mengambil langkah balasan atau retaliasi dan mendorong kesepakatan dengan negara-negara ASEAN.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memimpin langkah negosiasi dan kerja sama. “ASEAN Akan mengutamakan negosiasi. Jadi ASEAN tidak mengambil angka retaliasi,” ucap Airlangga seusai rapat bersama jajaran kementerian dan pengusaha di kantornya, Senin, 7 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tarif resiprokal adalah tarif tambahan yang dikenakan Amerika Serikat kepada negara-negara  yang mengalami suplus perdagangan dengan AS. Sedangkan AS mengalami defisit perdagangan dengan negara-negara tersebut. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pemberlakuan reciprocal tariffs kepada sejumlah negara di dunia pada 2 April 2025. 

Indonesia dikenakan tarif resiprokal sebesar 32 persen. Negara-negara ASEAN lain dikenakan tarif yang relatif lebih tinggi. Misal Vietnam yang dikenakan tarif timbal balik 46 persen, lalu Kamboja 49 persen dan Thailand 36 persen. Sementara itu, negara yang dikenakan tarif lebih rendah dari Indonesia yakni Malaysia 24 persen, Filipina 17 persen, dan Singapura 10 persen.

Menurut dia, saat ini Pemerintah AS masih menunggu proposal negosiasi dari Indonesia hingga tarif resmi diberlakukan pada 9 April 2025. Di waktu yang sama, pemerintah Indonesia mendorong kesepakatan dengan beberapa negara ASEAN. 

Airlangga juga sudah menemui Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Kedua negara sepakat menggunakan perjanjian kerja perdagangan dan investasi atau Trade and Investment Framework Agreement (TIFA). Menteri koordinator perekonomian juga berkomunikasi dengan Perdana Menteri Singapura, Kamboja dan negara ASEAN lainnya untuk melakukan penyesuaian sikap bersama.

Hampir semua negara ASEAN, kata dia, telah memutuskan tak akan melakukan retaliasi. Misal Vietnam yang bahkan sudah menurunkan semua tarifnya ke nol. 

Malaysia juga akan mengambil jalur negosiasi. Demikian pula Kamboja dan Thailand. “Kami mengambil jalur yang sama Kita akan mengambil Jalur negosiasi. Jadi jalurnya kita samakan, kemudian mekanisme TIFA-nya kita samakan,” ucapnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus