Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekan nota kesepahaman dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Salah satu poin kerja samanya adalah membuka 3 juta lahan sawah dan membangun klaster pertanian modern. Dia menyebut klaster pertanian modern itu dilakukan untuk mempercepat swasembada pangan. "Klaster pertanian modern dalam rangka mencapai swasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia ke depan," kata Amran di kantornya, Jakarta, Senin, 3 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amran mengatakan, Kemenaker akan mengerahkan 300-500 instruktur untuk membina pengelolaan lahan tersebut. Pengelolaanya, kata Amran, akan memberdayakan 27 ribu petani milenial yang sudah terdaftar di Kementerian Pertanian, dan diharapkan bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program tersebut menurutnya akan berfokus pada lima provinsi yang berada luar Jawa yaitu Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan. "Ini yang paling besar. Ini nanti kolaborasi ini jadi solusi permanen ke depan untuk pertanian," ujarnya.
Amran mengeklaim, program klaster pertanian modern ini akan meningkatkan kontribusi pertanian terhadap produk domestik bruto secara keseluruhan sebanyak 30 hingga 40 kali lipat dari perputaran uang yang ada. Saat ini, dia menjelaskan, perputaran uang dari hulu ke hilir atau pusat ke daerah mencapai Rp 1,300 triliun. Angka tersebut sudah itu termasuk ke dalam semua sektor seperti jasa, transportasi, pertanian, dan lain sebagainya. "Artinya ke depan 30 sampai 40 ribu triliun bergeraknya nanti di ujung (pertanian)," ujarnya.
Selain itu, Amran berharap kerja sama yang dijalin dengan Kementerian Ketenagakerjaan tersebut bisa menciptakan lapangan kerja sekaligus meningkatkan pendapatan petani. "Yang terpenting adalah mengurangi pengangguran, dan menurunkan kemiskinan," tutur Amran.