Tender BCA Ditunda

Setelah khalayak dikejutkan oleh isu seputar tender BCA—yang waktunya terlalu singkat dan mekanismenya menimbulkan berbagai kecurigaan—sepotong kabar bagus akhirnya muncul: tender itu ditunda. BPPN memberi perpanjangan waktu kepada para peserta tender untuk menyerahkan penawaran akhir (final bid) sampai 28 Januari 2002. Padahal, jadwal semula menetapkan, kesembilan calon investor sudah harus menyerahkannya Jumat pekan lalu. Menurut juru bicara BPPN, Suryo Susilo, perpanjangan itu diberikan karena para anggota konsorsium calon investor membutuhkan waktu untuk mendapatkan persetujuan dari dewan direksi masing-masing. Salah satu investor yang minta perpanjangan waktu adalah Standard Chartered. Bank dari Inggris ini meminta perpanjangan sampai per-tengahan Februari 2002. Dengan perpanjangan ini, pemerintah tak berhasil mencapai target penjualan saham BCA sebelum akhir tahun ini. Namun seorang analis mengatakan, penjualan itu sebaiknya memang dilonggarkan karena toh BPPN sudah memenuhi target setoran ke kas pemerintah sebesar Rp 27 triliun untuk tahun 2001. Lagi pula, dengan adanya pelonggaran, pemerintah bisa mendapatkan penawaran terbaik dan juga calon pembeli yang benar-benar punya duit dan berpengalaman mengelola bank. Dan ini penting, setidaknya untuk "meredam" rumor bahwa BPPN sengaja memepetkan waktu agar yang menang adalah calon investor yang diduga diboncengi pemilik lama BCA, yaitu Grup Salim.