Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Terkini Bisnis: Korban Asuransi Pertanyakan Klaim, Utang Waskita Karya Berkurang

Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Sabtu siang hingga sore, 9 Oktober 2021, dimulai dengan korban asuransi mempertanyakan klaim Axa Mandiri.

9 Oktober 2021 | 18.09 WIB

Ilustrasi asuransi. Pixabay
Perbesar
Ilustrasi asuransi. Pixabay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Sabtu siang hingga sore, 9 Oktober 2021, dimulai dengan korban asuransi yang mempertanyakan klaim Axa Mandiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kemudian informasi tentang kekayaan pendiri FTX, Sam Bankman-Fried, yang berjumlah US$ 22,5 miliar atau sekitar Rp 320 triliun (asumsi kurs Rp 14.212 per dolar AS), didapat dari bermain kripto. Ia masuk ke dalam daftar orang terkaya yang dirilis oleh Forbes.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu berita Waskita Karya bisa mengurangi utang perseroan menjadi Rp 5,8 triliun usai menuntaskan transaksi divestasi antara anak usaha yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) dengan PT Akses Pelabuhan Indonesia (API).

Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:

1. Korban Asuransi Pertanyakan Klaim Axa Mandiri

Koordinator Komunitas Korban Asuransi Maria Trihartati mempertanyakan klaim PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) yang telah melakukan penjualan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit link, sesuai dengan rambu-rambu yang ada.

"Apakah mereka siapkan contoh copy polis saat menjual? Buktikan. Apakah sudah jelaskan produk itu unit link beserta semua biaya dan risikonya? Buktikan lewat video rekaman," kata Maria saat dihubungi Sabtu, 9 Oktober 2021.

Dia menuturkan kebanyakan korban dijanjikan produk asuransi unit link sebagai investasi atau tabungan dengan menawarkan asumsi imbal hasil yang tinggi. Bahkan, kata dia, customer Bank Mandiri ikut serta meyakinkan calon nasabah asuransi.

Menurut Maria, nasabah berasal dari mata pencaharian beragam mengalami kerugian. Dari orang dengan ekonomi berada hingga tukang becak, pemulung, tukang pangkas rambut--yang sama sekali tidak layak membeli produk unit link.

Dia juga meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk segera menyelesaikan kasus dan menghapus produk asuransi tersebut.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Profil Sam Bankman-Fried, Anak Muda Terkaya dari Kripto Berharta Rp 320 Triliun

Pendiri FTX, Sam Bankman-Fried, masuk ke dalam daftar orang terkaya yang dirilis oleh Forbes dengan total harta US$ 22,5 miliar atau sekitar Rp 320 triliun (asumsi kurs Rp 14.212 per dolar AS). Pundi-pundi kekayaan yang dikumpulkannya sebelum berusia 30 tahun itu didapat dari kripto.

Padahal, sebelumnya Bankman-Fried tak pernah benar-benar percaya pada aset digital tersebut. Bahkan, empat tahun yang lalu, ia belum memiliki satu Bitcoin pun.

Tapi kini, di usianya yang belum genap 39 tahun tersebut, Sam Bankman-Fried masuk ke dalam Forbes 400 tahun ini dan berada di urutan ke-32. Sebelumnya, namanya juga masuk dalam daftar Forbes 2021 30 Under 30 dalam kategori keuangan.

Sebelum terjun ke dunia kripto, Bankman-Fried kuliah dan meraih sarjana fisika di MIT, tapi semuanya dijalani dengan setengah-setengah. Setelah lulus, ia mengambil pekerjaan keuangan dengan gaji tinggi yakni memperdagangkan ETF untuk perusahaan quant Jane Street Capital, dan menyalurkan sebagian dari gaji enam digitnya untuk tujuan filantropi.

Pada tahun 2017, ia berhenti dari pekerjaannya dan meluncurkan Alameda Research, perusahaan perdagangan cryptocurrency kuantitatif dengan sekitar US$ 1 juta dari tabungan teman dan keluarga. Pria kelahiran tahun 1992 itu lalu mendirikan toko di Berkeley, California, Airbnb dengan beberapa lulusan perguruan tinggi dan bekerja keras dalam perdagangan arbitrase.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Waskita Karya Resmi Jual Tol Cibitung - Cilincing, Utang Turun Rp 5,8 Triliun

SVP Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Ratna Ningrum menyatakan rampungnya transaksi penjualan tol Cibitung - Cilincing bisa mengurangi beban utang perseroan sangat signifikan.

“Melalui transaksi ini perseroan memperoleh keuntungan dan mengurangi utang untuk memperbaiki kesehatan keuangan perseroan,” kata Ratna dalam siaran pers, dikutip Jumat, 8 Oktober 2021.

Seperti diketahui, perusahaan pelat merah itu telah menuntaskan transaksi divestasi antara anak usaha yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) dengan PT Akses Pelabuhan Indonesia (API). Dalam transaksi ini, PT WTR melepas 55 persen sahamnya di dalam PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways kepada API sehingga kini kepemilikan anak usaha PT Pelindo II itu menjadi 100 persen.

Nilai transaksi dari divestasi itu sebesar Rp 2,44 triliun atau setara dengan 1,96 kali Price to Book Value (PBV). Dengan begitu, beban utang Waskita Karya diperkirakan dapat turun melalui dekonsolidasi hingga Rp 5,82 triliun.

Divestasi aset adalah salah satu upaya Waskita Karya untuk keluar dari jerat utang dan termasuk dalam 8 stream penyehatan keuangan kontraktor pelat merah tersebut.

Baca berita selengkapnya di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus