Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Senin pagi, 28 Maret 2022, dimulai dari penumpang di Bandara Soekarno-Hatta menumpuk karena kedatangan jemaah umrah hingga soal kelangkaan solar bersubsidi.
Adapula berita tentang KPPU menemukan satu alat bukti penjualan atau distribusi minyak goreng mengarah ke isu persaingan usaha hingga Presiden Jokowi meminta target 20 juta UMKM on boarding atau go digital.
Berikut empat berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang siang ini:
1. Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Menumpuk karena Kedatangan Jemaah Umrah
Penumpukan penumpang di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Ahad petang, 27 Maret 2022, terjadi karena kedatangan jemaah umrah. Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan penumpang yang berasal dari sejumlah rombongan tiba di Indonesia secara bersamaan akibat kebijakan otoritas penerbangan Arab Saudi.
“Ada kedatangan umrah flight yang bersamaan karena dampak dari negara asalnya. Kalau umrah kan sebagian besar senior citizen dan dari daerah,” ujar Agus saat dihubungi melalui telepon, Senin, 28 Maret 2022.
Agus memastikan penumpukan penumpang sudah tertangani. Pengelola bandara memutuskan, agar antrean panjang penumpang yang tiba di bandara berkurang, pengambilan tes PCR warga negara Indonesia (WNI) dari Tanah Suci dilakukan di tempat karantina atau Wisma Atlet Kemayoran.
Pada Senin pagi, ia menyebut kondisi Bandara Soekarno-Hatta kembali normal. Di samping kedatangan jemaah umrah, bandara utama yang berlokasi di Cengkareng itu mencatat lonjakan jumlah penumpang rute internasional dan domestik dalam 15 hari belakangan.
Kenaikan pergerakan penumpang terjadi setelah pemerintah menghapus ketentuan tes PCR atau Antigen bagi pelaku perjalanan domestik dan memperlonggar aturan karantina untuk pelaku perjalanan luar negeri. “Kenaikannya cukup signifikan, hampir 100 persen dari sebelum aturan dicabut,” ucap Agus.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. KPPU Dapat Bukti Dugaan Kartel Minyak Goreng, Langkah Hukum Naik ke Penyelidikan
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menaikkan penanganan hukum terhadap dugaan kartel minyak goreng ke penyelidikan. Komisi menemukan alat bukti perihal proses penjualan atau distribusi minyak goreng nasional yang mengarah ke isu persaingan usaha.
"Khususnya atas dugaan pelanggaran Pasal 5 (penetapan harga), Pasal 11 (kartel), dan Pasal 19 huruf “c” (penguasaan pasar melalui pembatasan peredaran barang/jasa) (Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999)," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur saat dihubungi melalui pesan pendek, Senin, 28 Februari 2022.
KPPU telah menginvestigasi persoalan minyak goreng selama lebih-kurang dua bulan setelah harga komoditas tersebut melambung secara serempak pada akhir 2021. Deswin menerangkan pada 26 Januari 2022, KPPU menaikkan kasus ini ke proses penegakan hukum sesuai rekomendasi kajian yang dilaksanakan komisioner.
Dalam prosesnya, tim Investigasi mengundang dan meminta keterangan dari 44 pihak. Pihak-pihak tersebut terdiri atas produsen, distributor, asosiasi, pemerintah, perusahaan pengemasan dan pelaku ritel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Melalui proses tersebut, tim investigasi menemukan satu alat bukti yang memperkuat adanya dugaan pelanggaran undang-undang, khususnya atas pasal penetapan harga, kartel, dan penguasaan pasar. Deswin berujar proses penyelidikan akan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 60 hari kerja.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Target Jokowi di 2024: 30 Juta UMKM Go Digital, 500 Koperasi Modern
Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengingatkan soal target pengembangan UMKM dan koperasi di Tanah Air. Pertama, Jokowi meminta target 20 juta UMKM on boarding atau go digital maupun masuk ke marketplace tahun 2022 ini bisa tercapai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lalu, angka tersebut ditargetkan naik menjadi 24 juta di 2023 dan 30 juta di 2024. Kepala negara meminta semua pihak bekerja keras untuk mencapai target ini.
"Saya yakin insyaallah kita semua bisa melakukan," kata dia dalam Pembukaan Rakornas Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM di Istana Negara, Senin, 27 Maret 2022.
Saat ini, Jokowi mencatat baru 17,5 juta UMKM yang sudah go digital. Jokowi belum puas dengan angka tersebut dan ingin lebih ditingkat. "Agar UMKM bisa segera naik kelas dan membanjiri marketplace dengan produk dalam negeri," kata dia.
Kedua, Jokowi mengingatkan soal target mencetak koperasi modern berbasis digital. Dari 250 koperasi pada 2022, diharapkan naik jadi 400 di 2023 dan 500 di 2024.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Pertamina Diduga Kurangi Stok Solar Bersubsidi untuk Tekan Kerugian
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, menduga PT Pertamina Patra Niaga (PPN) mengurangi pasokan solar bersubsidi untuk menekan kerugian perusahaan. Kondisi ini menyebabkan stok solar bersubsidi di sejumlah wilayah langka.
“Ada kecenderungan terjadinya kelangkaan solar bersubsidi bersamaan dengan meroketnya harga minyak dunia. Faktor kebetulan ini semakin menguatkan indikasi bahwa ada strategi Pertamina mengurangi pasokan untuk menekan kerugian akibat biaya produksi semakin membengkak,” ujar Fahmy dalam pesan pendek, Senin, 28 Maret 2022.
Sepakan lalu, kelangkaan stok solar bersubsidi terjadi setelah harga acuan minyak dunia naik. Konsumen bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di sejumlah wilayah, seperti Sumatera Utara hingga Sulawesi, mengeluhkan tirisnya pasokan.
Beberapa pelaku usaha logistik bahkan mewacanakan mogok. Musababnya, kelangkaan ini mempengaruhi kelancaran distribusi barang ke daearah. Fahmy mengatakan berbeda dengan ekosistem minyak goreng yang di dalamnya terdapat banyak produsen, pada solar bersubsidi, Pertamina Patra Niaga adalah distributor satu-satunya.
Karena itu, masalah kelangkaan ini tak bisa dilepaskan dari peran perseroan sebagai pemasok utama. Fahmy pun menyayangkan sikap Pertamina yang menyebut adanya dugaan pembelian panik atau panic buying. Sebab, peningkatan permintaan hanya sekitar 10 persen.
Baca berita selengkapnya di sini.