Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Terkini: Daftar Bisnis Donald Trump di RI, Kerugian BUMN akibat Whoosh Bisa jadi Bom Waktu Pemerintahan Prabowo

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Rabu siang ini dimulai dari daftar aset mantan presiden AS Donald Trump di Indonesia.

17 Juli 2024 | 12.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Rabu siang ini dimulai dari daftar aset mantan Presiden AS Donald Trump di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikutnya ada berita tentang penyebab Presiden Jokowi batal berkantor di IKN dan respons Airlangga soal rencana anggaran makan bergizi gratis dipangkas. Lalu ada berita tentang tanggapan Faisal Basri soal Wlhoosh yang merugikan BUMN dan solusi rasio utang yang tengah dicari oleh calon pengganti Sri Mulyani. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelima berita itu terpantau paling banyak diakses oleh para pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan lima berita trending tersebut. 

1. Daftar Aset Donald Trump di Indonesia, Punya Usaha di Lido

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik (RNC) di Milwaukee, Wisconsin pada Senin, 15 Juli 2024. Ini adalah penampilan pertamanya di depan umum setelah insiden penembakan di acara kampanye pada akhir pekan lalu.

Pada penampilan perdananya, daun telinga Trump terlihat diperban akibat terkena peluru. Dalam acara itu, Trump juga secara resmi dicalonkan menjadi calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik. Tak hanya itu, Trump juga mengumumkan Senator JD Vance dari Ohio sebagai calon wakil presidennya.

“Setelah pertimbangan dan pemikiran yang panjang, dan mempertimbangkan bakat luar biasa dari banyak orang lainnya, saya memutuskan bahwa orang yang paling cocok untuk menduduki posisi Wakil Presiden Amerika Serikat adalah Senator JD Vance dari Negara Bagian Ohio,” kata Trump, Senin, di media sosial Truth Social.

Simak lebih jauh tentang aset Donald Trump di Indonesia di sini.

2. Penyebab Jokowi Batal Ngantor di IKN: Pembangunan Molor Gara-gara Hujan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali dikabarkan batal untuk berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Juli ini. Kepala negara mengaku masih melihat kesiapan infrastruktur terkait rencananya untuk pindah ke kantor di ibu kota negara baru itu. Menurutnya, apabila infrastruktur sudah siap, dia memastikan bakal segera berkantor di IKN.

Pada awalnya, Jokowi merencanakan untuk pindah kantor ke IKN pada Juli 2024. Operasional presiden akan berpindah seiring rampungnya pembangunan tahap pertama gedung-gedung pemerintah. Pemerintah juga merencanakan untuk menggelar upacara 17 Agustus tahun ini di IKN.

Ketika ditanya mengenai rencana berkantor ke IKN, Jokowi sebelumnya menyebut belum ada kepastian dalam waktu dekat. Eks Gubernur Jakarta menyampaikan ini usai menyerahkan bantuan kemanusiaan di Lanud Halim Perdanakusuma pada Senin, 8 Juli 2024. Lantas, apa saja sebenarnya alasan Jokowi batal berkantor di IKN?

Simak lebih jauh tentang penyebab Jokowi tak berkantor di IKN di sini.

3. Respons Airlangga soal Anggaran Makan Bergizi Gratis Bakal Dipangkas jadi Rp 7.500 per Anak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, buka suara tentang pemangkasan anggaran program makan bergizi gratis dari Rp 15.000 per anak menjadi Rp 7.500 per anak.

Airlangga menyatakan hingga kini alokasi anggaran makan bergizi gratis masih sesuai dengan yang diajukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, yakni Rp 15.000 per anak. Meski begitu, implementasinya akan bersifat fleksibel.

“(Anggaran makan bergizi gratis) dalam RAPBN masih sama,” kata Airlangga di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 Juli 2024.

https://bisnis.tempo.co/read/1892367/whoosh-rugikan-bumn-faisal-basri-bom-waktu-untuk-pemerintahan Nya-prabowo

Simak lebih jauh tentang respons Airlangga soal anggaran makan bergizi gratis dihapus di sini.

4. Whoosh Rugikan BUMN, Faisal Basri: Bom Waktu untuk Pemerintahan Prabowo

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri, mengkritik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merugi karena dibebani pemerintah dengan proyek ambisius kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Salah satunya, PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) yang sepanjang tahun lalu menelan kerugian hingga Rp 7,12 triliun.

Faisal menilai, proyek kereta cepat ditugaskan pemerintah melampaui kemampuan BUMN. Hal ini berpotensi membuat perusahaan pelat merah satu per satu tumbang. Bila tidak dibereskan, kata dia, permasalahan itu akan berlanjut di era pemerintahan Prabowo Subianto. "Meledak satu-satu,” kata Faisal, ditemui di sebuah hotel di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 16 Juli 2024.

Tak hanya Wijaya Karya, Faisal memprediksi PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga berpotensi merugi karena proyek sepur kilat senilai Rp 108 triliun itu. Per Januari 2024 lalu, KAI telah memangkas layanan kereta Argo-Parahyangan karena kinerja Whoosh yang tak membaik. “Maksimal lima tahun dia nyerah, kalau lima tahun begini terus,” kata dia. Bila demikian, negara harus mengambil alihnya secara keseluruhan.

Simak lebih jauh tentang Whoosh merugikan BUMN di sini.

5. Kandidat Pengganti Sri Mulyani Disebut Cari Solusi Rasio Utang, Ini Respons Tim Prabowo-Gibran

Ekonom dari Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan mengklaim telah berkomunikasi dengan calon menteri keuangan kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Heri mengungkapkan hal ini dalam agenda Market Outlook 2024 pada Selasa, 16 Juli 2024, 

Dia mengatakan, sosok kandidat calon menteri keuangan pengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani tersebut meminta tanggapannya atas berita mengenai penerimaan negara, hingga isu Prabowo akan mengerek rasio utang hingga 50 persen dari produk domestik bruto (PDB). Untuk itulah, kata Heri, calon menteri keuangan tersebut meminta saran yang ramah terhadap pasar atau market friendly.

"Kebetulan minggu lalu ada lagi berita dari Financial Times tentang revenue dan pagi-pagi saya di-texting menteri keuangan yang akan datang, minta tanggapan yang market friendly," kata Heri pada Selasa, dikutip dari kanal YouTube Mandiri Investasi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus