Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Terpopuler: Bahlil Lulus Doktor dari UI dengan Predikat Cumlaude, Profil 3 Calon Wakil Menteri Keuangan Sri Mulyani

Menteri SDM Bahlil Lahadalia selesai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar oleh Kajian Stratejik dan Global di UI Depok.

17 Oktober 2024 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berita-berita terpopuler ekonomi dan bisnis hingga Rabu malam, 16 Oktober 2024 dimulai dari Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia selesai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar oleh Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia (UI), Depok, 16 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Disusul, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi menyandang gelar doktor dengan predikat cumlaude dari Universitas Indonesia (UI) Rabu, 16 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selanjutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ikut dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto ke Kertanegara. Sri Mulyani, yang akrab disapa Ani, mengatakan presiden terpilih Prabowo sudah memintanya untuk lanjut bertugas di kabinet berikutnya sebagai Menteri Keuangan. Para analis mengatakan kabar ini menjadi sentimen positif bagi pasar.

Berikutnya, presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto berencana memasang tiga wakil menteri keuangan (wamenkeu) untuk membantu Sri Mulyani Indrawati yang ditugaskan kembali di kabinet pemerintahan barunya. 

Terakhir, Survei Persepsi Petani 2024 yang dilakukan terhadap 304 petani di seluruh Indonesia pada 10-20 September 2024 menghasilkan pesimisme yang makin parah terhadap kemajuan pertanian. 

Kelima berita ini paling banyak diakses pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. 

Berikut ringkasan lima berita yang trending tersebut:

Selanjutnya: 1. Bahlil Lahadalia Resmi Sandang Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude....

1. Bahlil Lahadalia Resmi Sandang Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude dari Universitas Indonesia

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia selesai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar oleh Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia (UI), Depok, 16 Oktober 2024. Adapun judul disertasi yang diujikan adalah "Kebijakan, Kelembapan dan Tata Kelola Hirilisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia".

I Ketut Surajaya, Ketua Program Studi Kajian Wilayah Jepang UI sekaligus ketua sidang promosi doktor, mengatakan Bahlil Lahadalia dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor dari Universitas Indonesia.

"Melaporkan hasil sidang tertutup dan capaian publikasi artikel ilmiah hasil riset saudara (Bahlil). Maka, berdasarkan semua ini, tim penguji memutuskan untuk mengangkat saudara Bahlil Lahadalia menjadi doktor," ujar Surajaya di Universitas Indonesia, Rabu 16 Oktober 2024. 

Berita selengkapnya baca di sini.

2. Cerita Bahlil Lahadalia Bisa Dapat Gelar Doktor Kurang dari Dua Tahun

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi menyandang gelar doktor dengan predikat cumlaude dari Universitas Indonesia (UI) Rabu, 16 Oktober 2024. Ia mengangkat judul disertasi Kebijakan, Kelembapan dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia di Program Studi Kajian Stratejik dan Global (SKSG).

Ketua Umum Partai Golkar itu, mampu menyelesaikan program doktoralnya kurang dari dua tahun tepatnya, 1 tahun 8 bulan. Bahlil mengaku prosesnya mendapatkan gelar doktor dalam waktu singkat cukup sulit. Namun, menurutnya, ia sudah biasa memaksimalkan waktu semenjak kuliah di S1. Alasan Bahlil bisa mendapat gelar doktor di waktu yang cepat adalah dengan fokus dan rela mengalokasikan waktu di antara banyak kesibukan.  

“Saya dalam proses tidak pernah ada pemberian atau cuma-cuma. Semuanya perjuangan,” ucapnya saat ditemui usai melakukan Sidang Terbuka Promosi Doktor di UI. 

Berita selengkapnya baca di sini.

Selanjutnya: 3. Sri Mulyani Diminta Jadi Menkeu Lagi, Analis Sebut....

3. Sri Mulyani Diminta Jadi Menkeu Lagi, Analis Sebut Berdampak Positif pada Pasar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ikut dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto ke Kertanegara. Sri Mulyani, yang akrab disapa Ani, mengatakan presiden terpilih Prabowo sudah memintanya untuk lanjut bertugas di kabinet berikutnya sebagai Menteri Keuangan. Para analis mengatakan kabar ini menjadi sentimen positif bagi pasar.

Pengamat mata uang dan komoditas Lukman Leongarga mencatat ada respons yang cukup positif, baik di pasar ekuitas maupun rupiah. “Dampak jangka pendek lumayan besar, rupiah terpantau masih bisa bertahan dan menguat terhadap dolar AS yang juga masih menguat,” kata Lukman kepada Tempo, Rabu, 16 Oktober 2024.

Namun, ia melanjutkan, dampak jangka panjang juga ditentukan oleh faktor kebijakan Bank Indonesia yang penting dalam memengaruhi arah pergerakan rupiah.

Berita selengkapnya baca di sini.

4. Profil 3 Calon Wamenkeu Sri Mulyani, Ada yang Tersandung Kasus Dugaan Plagiat-Rekening Mencurigakan

Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto berencana memasang tiga wakil menteri keuangan (Wamenkeu) untuk membantu Sri Mulyani Indrawati yang ditugaskan kembali di kabinet pemerintahan barunya. 

Tiga nama itu terdiri dari Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara, dan Anggito Abimanyu. 

“Jadi, kami ini trio diberi tugas untuk membantu menteri keuangan. Tadi pesannya (Prabowo) sudah cukup banyak, salah satunya adalah optimalisasi penerimaan negara,” kata Thomas di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024, seperti dikutip dari Antara. Lantas, bagaimana sosok ketiga calon wamenkeu?

Berita selengkapnya baca di sini.

Selanjutnya: 5. Survei Persepsi Petani 2024: Makin Pesimistis....

5. Survei Persepsi Petani 2024: Makin Pesimistis Kedaulatan Pangan Bisa Terwujud

Survei Persepsi Petani 2024 yang dilakukan terhadap 304 petani di seluruh Indonesia pada 10-20 September 2024 menghasilkan pesimisme yang makin parah terhadap kemajuan pertanian. 

Kemuraman itu berbentuk konflik agraria yang semakin membara, guremisasi lahan petani semakin parah, dan kedaulatan pangan semakin sulit terwujud.

Berdasarkan survei itu, saat ini 30,6 persen petani tidak mengalami perbaikan akses irigasi, 35,9 persen petani kesulitan mendapat akses pupuk, 43,8 persen petani tidak mendapatkan permodalan yang layak, serta 47 persen petani tidak mendapatkan akses lahan yang mencukupi untuk digarap.

Survei ini dilaksanakan oleh LaporIklim, Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Tani dan Nelayan Center (TNC), dan Gerakan Petani Nusantara (GPN).

Berita selengkapnya baca di sini.

Grace gandhi

Grace gandhi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus