Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 31 Januari 2024 dimulai dengan Serikat Pekerja Indofarma menggeruduk Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mereka menuntut Menteri Erick Thohir menyehatkan Indofarma.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian informasi mengenai calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto menyebut food estate atau lumbung pangan sebagai buah pemikiran Presiden Sukarno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dan kilas balik 11 tahun putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tentang pailit Batavia Air atau PT Metro Batavia.
Selain itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan BLT masih dibutuhkan dan akan disalurkan ke 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Berikut adalah ringkasan dari berita-berita tersebut:
1. Serikat Pekerja Indofarma Geruduk Kementerian BUMN, Minta Erick Thohir Selamatkan Perusahaan
Serikat Pekerja Indofarma menggeruduk Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Rabu, 31 Januari 2024. Mereka berunjuk rasa dan menuntut Menteri BUMN Erick Thohir menyehatkan Indofarma.
Massa aksi tiba di kantor Kementerian sekitar pukul 10.20. Aksi dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan doa, lalu orasi oleh koordinator aksi.
Dalam aksinya, Serikat Pekerja Informasi menyampaikan lima tuntutan kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Pertama, menyelamatkan dan menyehatkan kembali Indofarma Group dengan memberikan modal kerja yang cukup agar perusahaan bisa lagi beroperasi secara normal.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Klaim Prabowo soal Food Estate: Pemikiran Strategis Bung Karno
Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto menyebut food estate atau lumbung pangan sebagai buah pemikiran Presiden Sukarno.
"Food estate pemilikan strategis dari Bung Karno dan sebelumnya dari Belanda. Sudah ada ada rencana lama, kita tinggal buka, ini masa depan kita," ujarnya dalam agenda Trimegah Political and Economic Outlook 2024 di Ritz Carlton Jakarta pada Rabu, 31 Januari 2024.
Oleh sebab itu, kata dia, proyek food estate adalah keharusan. "Food estate adalah keharusan, kalau ada tokoh-tokoh nasional yang mempertanyakan hanya dua kemungkinan, tidak paham dan tidak mau paham. Dua-duanya itu tidak baik," kata dia.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Batavia Air Dinyatakan Pailit, Berikut Kilas Balik 11 Tahun Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Bagus Irawan, Humas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, mengatakan putusan Nomor 77 yang menyatakan PT Metro Batavia (Batavia Air) pailit didasarkan pada fakta bahwa Batavia Air mengakui tidak mampu membayar utangnya, dengan alasan "force majeur". Maskapai tersebut menyewa pesawat Airbus dari International Lease Finance Corporation (ILFC) untuk angkutan haji, tetapi gagal memenuhi persyaratan tender pemerintah. ILFC menggugat Batavia Air atas utang sebesar US$ 4,68 juta yang jatuh tempo pada 13 Desember 2012, namun Batavia Air tidak membayar meskipun telah diingatkan.
Humas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Bagus Irawan, saat itu menyatakan berdasarkan putusan Nomor 77 mengenai pailit, PT Metro Batavia (Batavia Air) dinyatakan pailit. "Yang menarik dari persidangan ini, Batavia mengaku tidak bisa membayar utang," ujarnya, seusai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 30 Januari 2013.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Penjelasan Sri Mulyani Soal BLT Rp 600 Ribu yang Digelontorkan Jokowi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara terkait bantuan langsung tunai atau BLT Mitigasi Pangan yang dibagikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia menjelaskan bahwa BLT masih dibutuhkan dan akan disalurkan ke 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
"BLT mitigasi pangan apakah masih dibutuhkan? Saya sampaikan bahwa inflasi volatile food itu nilainya masih 6,73% year on year," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 yang dipantau secara virtual pada Selasa, 30 Januari 2024.
Ia menjelaskan adanya BLT Mitigasi Pangan kemungkinan bisa menekan inflasi khususnya inflasi komponen bergejolak (volatile). Menurut dia, faktor distribusi logistik dan komoditas, seperti cabai merah, cabai rawit, bawang putih, dan beras, dapat mempengaruhi inflasi.
Baca berita selengkapnya di sini.