Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Tersedia kredit tanpa jaminan

Persaingan antar berbagai merk bis (berlantai 1/tingkat) yang diproduksi oleh beberapa perusahaan a.l: PT. German Motor Manufacturing, PT. Ismac, PT. Central Sole Agency, PT. Java Motor, dan sebagainya. (eb)

25 September 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PASAR untuk kendaraan niaga--terutama bis--terasa semakin ketat. Terutama bersaing merk British Leyland, Volvo, Mercedes-Benz, Fuso, dan Tata. Sampai kini, Mercedes-Benz memimpin dalam penjualan bis single decker (berlantai satu). PT German Motor Manufacturing, perakit produk Daimler-Benz, baru saja meresmikan penggunaan pabrik barunya di desa Wanaherang, Gunung Putri, Bogor. Kapasitasnya setiap tahun 8.00a kendaraan (6.000 truk, 750 bis, dan 1.250 sedan). Sudah 21 ribu unit truk dan bis dipasarkan PT Star Motor Indonesia (SMI). Agen tunggal Daimler-Benz itu sudah 10 tahun hadir di sini. Truk dan bis, kata Presdir SMI, T. Pawitra, memang merupakan tulang punggung bagi pendapatan perusahaan. Karena alasan itulah, menurut dia, perusa haan ini berusaha terus meningkatkar produksi truk dan bis, kendati permintaan turun 34% tahun ini, dia mengharapkan tahun depan pasar kembali sehat. Pemerintah tetap merupakan pembeli terbesar bis berlantai satu (tipe 0306N berharga Rp 22 juta), kata Pawitra. Sudah ratusan bis keluaran SMI dimanfaat kan oleh PPD (Perusahaan Pengangkutan Daerah) di Jakarta. Tapi untuk bs double decker (berlantai dua), tarnpak pemenntah menginginkan Volvo, dan British Leyland. Sejak 1975, PT Ismac, sudah merakit 300 bis merk Volvo (Swedia), berlantai satu dan dua. Tahun ini PT Central Sol Agency, agen tunggal Volvo, mendapat pesanan mensuplai 180 bis berlantai dua (Rp 76 juta per buah), dan 40 bis berlantai dua (Rp 27 juta per buah) dari Departemen Perhubungan. Satu-satunya pasar untuk bis berlantai dua memang pemerintah. "Di situ kami bersaing sekali dengan Leyland," kata Omas Mardjuki, Manajer Departemen Bis CSA. PT Java Motor merupakan pelopor di Jakarta untuk bis bertingkat (sejak 1966). Agen tunggal Leyland (Inggris) itu tahun ini mendapat pesanan Departemen Perhubungan 180 bis bertingkat - dengan harga Rp 76 juta per buah-dibanding tahun lalu hanya 100. Tapi berbeda dengan CSA, Java Motor tidak menjual bis berlantai satu. Memberikan pelayanan purna jual, Star Motor, Central Sole Agency, dan Java Motor -- ketiganya menyediakan kebutuhan suku cadang dalam jumlah memadai. Star Motor bahkan membangun organisasi workshop dengan menempatkan ahli perawatan berkebangsaan Jerman Barat dan Indonesia untuk PPD. "Soal pemeliharaan itu juga soal manusianya," kata Pawitra. "Mengurus bis tanpa suatu ketrampilan khusus tidaklah mudah." DALAM persaingan keras itu, CSA akan memasarkan bis berlantai satu Turbo Charged Model yang, menurut Omas Mardjuki, mampu mengurangi pencemaran akibat pemakaian solar, dan menghemat pemakaian bahan bakar sampai 18%. Tapi, katanya, bis jenis ini akan menghadapi lawan kuat dari Mercedes-Benz." Memang mercy unggul, kata Arif Budiman, pengusaha bis Kramat Jati (Bandung). Dia menggunakan 27 bis mercy tipe OF, dan 27 bis Fuso tipe BM, melayani trayek Bandung--Jakarta--Merak, dan Jakarta--Cirebon--Tegal. Menurut Apay Suparjo, pengusaha bis Bukit Mulya (Bandung), mercy irit dalam pemeliharaan, dan jarang rewel-kendati harga barunya terasa mahal. Bis merk itu, tambah Arif Budiman, bisa dioperasikan dalam jangka 4 tahun. Artinya selama masa 4 tahun itu, modal awal dan pemeliharaan sudah bisa kembali. "Jika bis itu dijual (sekitar Rp 4 juta), uang sebesar itu merupakan keuntungan bersih," sambung Arif Budiman. Untuk memperbesar penjualannya, Star Motor memberikan kemudahan -seperti kredit -- kepada pengusaha bis antarkota. Pengusaha seperti Apay Suparjo sudah memanfaatkan kemudahan itu lewat dealer. "Kredit lewaL bank terlalu bertele-tele," katanya. Ia bisa memperoleh dalam waktu singkat (kurang dari tiga bulan) kredit lewat dealer, tanpa jaminan pula. Tapi bunganya cukup tinggi: 2% per bulan untuk jangka waktu 18-24 bulan. Sementara suku bunga bank adalah 1,6% per bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus