Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SAHAM emiten rokok mendadak likuid sepanjang dua pekan terakhir. Investor aktif memperdagangkan saham produsen sigaret yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Harga saham HM Sampoerna (HMSP), misalnya, yang sebelumnya berada di kisaran Rp 70.000-70.500 per lembar, dalam perdagangan pada Kamis pekan lalu ditutup di posisi Rp 68.750. Hari itu HMSP ditransaksikan 28 kali, dengan volume 5.000, senilai Rp 340 juta. Dua hari sebelumnya malah volume perdagangan mencapai 14.300 dengan nilai Rp 988 juta.
Harga saham Gudang Garam (GGRM) pada Kamis pekan lalu ditutup di posisi Rp 53.500, merosot dibanding harga pembukaan awal pekan lalu sebesar Rp 57.000 per lembar. Harga saham Wismilak Inti Makmur (WIIM), yang pada 8 Mei lalu berada di posisi Rp 690 per lembar, dalam perdagangan pada Kamis pekan lalu ditutup Rp 635 dengan transaksi 2.035 kali senilai Rp 3,18 miliar.
Analis Trust Securities, Reza Priyambada, menilai sentimen negatif menekan emiten rokok. "Sehingga pergerakan sahamnya menjadi lebih likuid ketimbang sebelumnya," katanya kepada Tempo, Kamis pekan lalu. Terutama HMSP, yang terkena sentimen negatif pemberitaan penutupan pabrik sigaret kretek tangan mereka yang berada di Jember dan Lumajang, Jawa Timur.
Padahal, menurut Reza, kinerja emiten rokok ini tidak bermasalah. "GGRM masih menunjukkan peningkatan kinerja. Begitu juga Sampoerna." Khusus emiten rokok yang masih mengandalkan kretek tangan seperti Wismilak, Reza menambahkan, terjadi perlambatan karena pergeseran selera konsumen ke sigaret kretek mesin.
Reza yakin investasi di emiten rokok masih cukup atraktif, melihat tren konsumsi yang meningkat dan porsi belanja iklan yang cukup besar. Karena itu, ia menyarankan investor tidak buru-buru menggeber aksi jual ataupun beli saham emiten rokok. "Sebaiknya tahan dulu. Lihat laporan keuangan dan kinerjanya," ujarnya. Kapitalisasi pasar industri rokok di Indonesia diperkirakan Rp 214,9 triliun pada 2013.
Kinerja Emiten Rokok
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)
2014*) | 2013 | 2012 | 2011 | |
Penjualan bersih | 18,3 | 75,0 | 66,6 | 52,9 |
Laba | 2.8 | 10,8 | 9,9 | 8,1 |
Aset | 29,9 | 27,4 | 26,2 | 19,3 |
PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
2014*) | 2013 | 2012 | 2011 | |
Penjualan bersih | 15,6 | 55,4 | 49,0 | 41,9 |
Laba | 1,1 | 4,4 | 4,1 | 4,9 |
Aset | 52,5 | 50,8 | 41,5 | 39,1 |
PT Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA)
2014*) | 2013 | 2012 | 2011 | |
Penjualan bersih | 3,27 | 12,3 | 9,8 | 10,07 |
Laba | (0,45) | (1,04) | (0,32) | 0,31 |
Aset | 9,9 | 9,2 | 6,9 | 6,3 |
PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM)
2014*) | 2013 | 2012 | 2011 | |
Penjualan bersih | 0,36 | 1,58 | 1,12 | 0,93 |
Laba | 0,04 | 0,13 | 0,08 | 0,13 |
Aset | 1,18 | 1,23 | 1,21 | 0,74 |
*) Triwulan I 2014 Sumber: Bursa Efek Indonesia
Pangsa Pasar Rokok Nasional (Persen)
2009 | 2010 | 2011 | 2012 | 2013 | |
Sigaret kretek mesin | 59,2 | 60,7 | 61,7 | 62,9 | 66,2 |
Sigaret kretek tangan | 32,8 | 31.0 | 29,6 | 27,6 | 26 |
Sigaret putih mesin | 6,18 | 6,06 | 5,7 | 6,2 | 5,9 |
Lain-lain | 1,82 | 2,24 | 3,0 | 3,3 | 1,9 |
Produksi 2009-2013 (Miliar Batang)
KRETEK TANGAN | KRETEK MESIN | |
93,94 | 2009 | 169,68 |
93,80 | 2010 | 183,61 |
92,34 | 2011 | 192,40 |
94,02 | 2012 | 213,81 |
90,08 | 2013 | 228,79 |
11,2 | 2009 | 42,35 |
12,9 | 2010 | 48,42 |
14,57 | 2011 | 52,94 |
16,78 | 2012 | 68,07 |
16,55 | 2013 | 79,09 |
Sumber: Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri)
Pangsa Pasar (Persen)
PT HM Sampoerna | 31,1 |
PT Gudang Garam | 20,7 |
PT Djarum | 20,2 |
Lain-lain | 28,0 |
Sumber: AC Nielsen
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo