Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Tertekan Sentimen Pasar

26 Mei 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAHAM emiten rokok mendadak likuid sepanjang dua pekan terakhir. Investor aktif memperdagangkan saham produsen sigaret yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Harga saham HM Sampoerna (HMSP), misalnya, yang sebelumnya berada di kisaran Rp 70.000-70.500 per lembar, dalam perdagangan pada Kamis pekan lalu ditutup di posisi Rp 68.750. Hari itu HMSP ditransaksikan 28 kali, dengan volume 5.000, senilai Rp 340 juta. Dua hari sebelumnya malah volume perdagangan mencapai 14.300 dengan nilai Rp 988 juta.

Harga saham Gudang Garam (GGRM) pada Kamis pekan lalu ditutup di posisi Rp 53.500, merosot dibanding harga pembukaan awal pekan lalu sebesar Rp 57.000 per lembar. Harga saham Wismilak Inti Makmur (WIIM), yang pada 8 Mei lalu berada di posisi Rp 690 per lembar, dalam perdagangan pada Kamis pekan lalu ditutup Rp 635 dengan transaksi 2.035 kali senilai Rp 3,18 miliar.

Analis Trust Securities, Reza Priyambada, menilai sentimen negatif menekan emiten rokok. "Sehingga pergerakan sahamnya menjadi lebih likuid ketimbang sebelumnya," katanya kepada Tempo, Kamis pekan lalu. Terutama HMSP, yang terkena sentimen negatif pemberitaan penutupan pabrik sigaret kretek tangan mereka yang berada di Jember dan Lumajang, Jawa Timur.

Padahal, menurut Reza, kinerja emiten rokok ini tidak bermasalah. "GGRM masih menunjukkan peningkatan kinerja. Begitu juga Sampoerna." Khusus emiten rokok yang masih mengandalkan kretek tangan seperti Wismilak, Reza menambahkan, terjadi perlambatan karena pergeseran selera konsumen ke sigaret kretek mesin.

Reza yakin investasi di emiten rokok masih cukup atraktif, melihat tren konsumsi yang meningkat dan porsi belanja iklan yang cukup besar. Karena itu, ia menyarankan investor tidak buru-buru menggeber aksi jual ataupun beli saham emiten rokok. "Sebaiknya tahan dulu. Lihat laporan keuangan dan kinerjanya," ujarnya. Kapitalisasi pasar industri rokok di Indonesia diperkirakan Rp 214,9 triliun pada 2013.


Kinerja Emiten Rokok

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)

  • Berdiri: 19 Oktober 1963
  • Pabrik: Surabaya, Pasuruan, Malang, Karawang, Probolinggo, Lumajang, Jember
  • IPO: 1990
  • Karyawan tetap: 34.500 orang
  • Induk: Philip Morris Inc.

    2014*)201320122011
    Penjualan bersih18,375,066,652,9
    Laba2.810,89,98,1
    Aset29,927,426,219,3

    PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

  • Berdiri: 26 Juni 1958
  • Pabrik: Kediri, Jawa Timur
  • IPO: 17 Juli 1990

     2014*)201320122011
    Penjualan bersih15,655,449,041,9
    Laba1,14,44,14,9
    Aset52,550,841,539,1

    PT Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA)

  • Berdiri: 1987 bernama PT Rimba Niaga Idola. Berubah menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada 2000
  • Pabrik: Malang
  • Induk: British American Tobacco (2009 PCA) Ltd

     2014*)201320122011
    Penjualan bersih3,2712,39,810,07
    Laba(0,45)(1,04)(0,32)0,31
    Aset9,99,26,96,3

    PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM)

  • Berdiri: 1962
  • Pabrik: Surabaya
  • IPO: 18 Desember 2012

     2014*)201320122011
    Penjualan bersih0,361,581,120,93
    Laba0,040,130,080,13
    Aset1,181,231,210,74

    *) Triwulan I 2014 Sumber: Bursa Efek Indonesia

    Pangsa Pasar Rokok Nasional (Persen)

     20092010201120122013
    Sigaret kretek mesin59,260,761,762,966,2
    Sigaret kretek tangan32,831.029,627,626
    Sigaret putih mesin 6,186,065,76,25,9
    Lain-lain1,822,243,03,31,9

    Produksi 2009-2013 (Miliar Batang)

    Cukai (Triliun Rupiah)

    KRETEK TANGAN KRETEK MESIN
    93,942009169,68
    93,802010183,61
    92,342011192,40
    94,022012213,81
    90,082013228,79
    11,2200942,35
    12,9201048,42
    14,57201152,94
    16,78201268,07
    16,55201379,09

    Sumber: Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri)

    Pangsa Pasar (Persen)

    PT HM Sampoerna31,1
    PT Gudang Garam20,7
    PT Djarum20,2
    Lain-lain28,0

    Sumber: AC Nielsen

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus