Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Thailand Siap Investasi Pengolahan Ikan Tuna di Surabaya

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan pemerintah melalui KKP membuka keran investasi pengolahan perikanan.

24 Desember 2019 | 09.59 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memberikan sambutan pada rangakaian acara Makan Ikan Bersama di Area Parkir Gedung Mina Bahari, Jakarta, Kamis 21 November 2019. Acara tersebut memperingati Hari Ikan Nasional ke-6 dengan mengadakan makan bersama. Tempo/Ahmad Tri Hawaari
Perbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memberikan sambutan pada rangakaian acara Makan Ikan Bersama di Area Parkir Gedung Mina Bahari, Jakarta, Kamis 21 November 2019. Acara tersebut memperingati Hari Ikan Nasional ke-6 dengan mengadakan makan bersama. Tempo/Ahmad Tri Hawaari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan pemerintah telah membuka keran investasi pengolahan perikanan. Hal itu, kata dia, bertujuan untuk mendorong pembangunan sektor kelautan dan perikanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Salah satu investasi sektor pengolahan perikanan yang sudah bersiap masuk Indonesia adalah dari Thailand. Investor negeri tetangga ini berencana membuka industri perikanan pengolahan tuna loin di Surabaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Investasi yang dibuka hanyalah di sektor hilir (pengolahan maupun budidaya), sedangkan di sektor perikanan tangkap tetap tertutup untuk asing," kata Edhy dalam keterangan tertulis, Selasa, 24 Desember 2019.

Hal ini, kata Edhy Prabowo, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk membangun komunikasi dengan pelaku usaha yang merupakan inti keberlanjutan industri perikanan, termasuk salah satunya melalui investasi asing. KKP pun menyambut baik rencana investasi Thailand dan akan memfasilitasi demi kelancaran niat tersebut.

Edhy mengatakan Indonesia saat ini memiliki prioritas utama untuk membawa ikan-ikan segar dari wilayah timur Indonesia ke industri pengolahan. Tujuannya untuk memberikan nilai tambah bagi produk perikanan sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, kerja sama melalui investasi di sektor ini dinilai penting.

“Kami akan tetap mengambil sikap tegas terhadap illegal, unreported, and unregulated (IUU) fishing. Namun ini semata-mata dilakukan untuk menjaga sumber daya kelautan dan perikanan. Bukan berarti kami menutup diri untuk menerima investasi di sektor pengolahan atau budidaya. Kami sangat terbuka jika Thailand ingin berinvestasi di Indonesia,” ujar Edhy Prabowo.

Advisor to the Minister of Agriculture and Cooperatives Thailand Alongkorn Ponlaboot menilai, Indonesia memiliki ekonomi yang paling besar dibanding negara ASEAN lainnya. Oleh karena itu, ia meyakini kerja sama investasi Indonesia dan Thailand dapat memberikan dampak yang besar di ASEAN, khususnya kerja sama kelautan dan perikanan.

“Kami berharap dapat mempercepat implementasi kerja sama kedua negara dan kerja sama yang telah terjalin dapat terus ditingkatkan dan dipererat di masa mendatang,” kata Alongkorn Ponlaboot.

Kemitraan Indonesia dan Thailand khususnya dalam sektor kelautan dan perikanan memang sudah terjalin lama. Tahun 2020 merupakan tahun perayaan ke-70 hubungan bilateral antara Indonesia dan Thailand. Untuk itu, Alongkorn menyampaikan bahwa Thailand berharap ke depan hubungan antara kedua negara lebih implementatif.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus