Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Tidak Percaya Juga Boleh

Beberapa ahli astrologi (Baby Huwae & Haryadi S. Hartowardoyo) meramal apa yang akan terjadi di Indonesia th 1979. Bila dihubungkan dengan kalender Cina, 1979 adalah tahun kambing.(eb)

6 Januari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAHUN 1979 menurut perhitungan angka merupakan tahun kompromi. Dan kita harus betul-betul prihatin," kata Baby Huwae, 41 tahun, bekas peragawati dan bintang film yang sekarang banyak menyibukkan diri dalam dunia astrologi (perbintangan). Artinya. secara politis ia mengharapkan agar dalam menangani berbagai masalah pemerintah tidak bertindak sebelah arah saja, harus mengadakan kompromi dua arah. Baby Huwae juga meramalkan akan terjadinya beerapa bencana alam. Di antaranya banjir besar di beberapa tempat. Dan kemarau panjang akan menimpa Indonesia. Keadaan ekonomi kita? "Akan terjadi up and down (naik turun), sehingga kalau kita bisa melewati tahun 1979 ini dengan baik, tahun berikutnya akan lebih tenang," jawab Baby serius. la juga melihat kalau dalam berbagai hal tidak terjadi kompromi akan ber akibat timbul pertentangan. "Juga da lam tahun ini saya melihat bakal terja di kejatuhan tokoh besar," katanya pula. Ketika ditanyakan lebih lanjut," wah lebih jauh saya kurang tahu," jawabnya mengelak. Sambil membalik buku beraksara Cina yang berjudul Kwang Kin Tang (Buku ilmu pengetahuan) seorang ahli nujum lainnya menghitung-hitung ramalan tahun 1979 ini. Menurut kalender Cina, 1979 adalah tahun kambing (yang). Manusia yang dilahirkan tahun ini mempunyai sifat penurut. Mudah diatur oleh si gembala. "Tapi walaupun demikian, menurut astrologi tradisionil Cina tahun ini dipengaruhi unsur ho (api). Artinya, suasana bumi ini terasa agak panas. Dalam ilmu ramalan Cina lima buah unsur seperti Chin (emas), Muk (kayu), Sui (air), Ho (api) dan To (tanah) sangat saling mempengaruhi. "Pokoknya lebih baik dari tahun kuda (1978). Kalau tahun lalu terjadi K-15-N, dan berbagai pembunuhan, tahun 1979 ada titik terang. Normalisasi Rl-RRC kemungkinan besar akan terjadi tahun kambing ini. "Tahun kambing kali ini dipengaruhi api," kata Khoe Jin Nyan, 50 tahun, seorang tukang ramal lainnya. Peramal yang juga ahli membetulkan jam ini bertubuh agak pendek, berwajah bundar. "Banyak orang yang emosi dalam tahun kambing ini," katanya singkat. Maksudnya? "Jangan tanya terlalu banyak, entar gua ngomong banyak ditangkap kan repot anak bini gua," katanya dalam dialek Jakarta. Seorang peramal lain yang tak mau disebut namanya melihat 1979 akan terjadi up and down di bidang ekonomi. Artinya bakal terjadi orang kaya baru juga banyak pula yang jatuh bangkrut. "Menurut Astrologi sekarang ini bumi kita dipengaruhi Zenith Mars. Artinya bagi Indonesia ada sesuatu kabut hitam," kata Hariyadi S. Hartowardoo, 40 tahun, sastrawan yang dalam beberapa tahun belakangan lebih banyak terlibat dalam dunia ramalan. Menurut Hariyadi selama 3 bulan ekonomi kita akan kacau tapi sesudah 21 Maret (menurut perhitungannya mulai saat itu matahari sudah masuk ke dalam zodiak Aries yang disebut Vernal Eqvinox) baru akan terjadi ketenangan, kemudian berangsur-angsur ekonomi akan tambah baik. Normalisasi hubungan RI-RRC mcnurut ramalan Hariyadi akan terlaksana 1981. Pada 1979 di Indonesia penegakan hukum dan pemberantasan korupsi semakin galak dilaksanakan. Kolumnis mingguan Far Eastern Economic Revlew Richard Hughes dalam edisi akhir tahunnya ikut meramalkan 'nasib' tahun kambing. Di Hongkong akhir bulan ini, sebelum terjadi pengumuman resmi dibukanya hubungan Washington-Peking, orang lebih suka memakai gambar kambing bandot (goat) di samping dipakainya gambar biri-biri (ram) dan kambing biasa (sheep). Ketiga jenis kambing ini mempunyai sifat yang agak berbeda. Biri-biri keras, ambisi besar, lebih suka berkelahi, acuh terhadap lingkungan, seringkali mengambil keuntungan dari rekan-rekannya yang penurut dan lugu. Kambing biasa malu-malu, bodoh, penurut. Tapi kambing bandot lain lagi, sering menjadi obyek ejekan, selalu menderita kerugian, dan menjadi 'kambing hitam'. Cara membeda-bedakan jenis kambing itu sebenarnya tak dikenal dalam kamus Mandarin. Yang ada, di Cina sana, kambing macam apapun disebut yang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus